Cerpen Roman Singkat: Pengagum Rahasia dengan Sebuah Surat dan Pena untuk Gadis Bernama Senja

Photo Author
- Selasa, 29 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Pengagum rahasia dengan sebuah surat dan pena untuk Senja (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Ylanite Koppens)
Pengagum rahasia dengan sebuah surat dan pena untuk Senja (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Ylanite Koppens)

Aku hanya mengangguk paham. Mas Saril adalah salah satu pengunjung yang sudah seperti teman bagiku dia sering datang berkunjung jika tidak sedang sibuk bekerja sebagai pelatih bela diri.

Baca Juga: Cerpen Anak Seri Bona: Ada Sepatu Hilang Lagi, Kali Ini yang Hilang Sepasang, Apakah Ulah Ati? (Part 2)

Ada satu hal lagi yang membuatku merasa senang bekerja di perpustakaan, yaitu bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan seperti Mas Saril contohnya.

Aku menikmati perkerjaanku. Waktu terus berjalan cepat sampai tidak terasa hari mulai sore.

Setelah tiba waktunya perpustakaan tutup karena jam kunjungan sudah habis, aku pun akhirnya pulang.

Seperti biasa sebelum ke rumah aku selalu mampir ke kedai kopi yang tak jauh dari perpustakaan untuk sekadar menulis atau melepas lelah sebentar.

Aku sampai di kedai itu dan memesan secangkir kopi. Di sana aku mulai memikirkan kejadian tadi pagi. Sebuah surat dari orang yang mengaku pengagum rahasia itu.

"Ngelamun aja awas kesambet kamu, Ja." Seseorang mengagetkanku dan kulihat lelaki yang sudah sangat aku kenal. 

Namanya Cakra pemilik kedai sekaligus sudah seperti temanku sejak aku bekerja di perpus dan sering datang kemari.

"Nih, kopimu, Ja. Lagi ngelamun soal apa, sih? Atau lagi nyari ide tulisan? Jangan bengong kalau kesambet di sini aku enggak bisa nolong." Dia tertawa mengejeku.

"Bukan urusan kamu, Cak. Aku enggak mau dinganggu, jangan usil deh," ucapku sedikit ketus.

Dia justru makin tertawa keras melihat raut wajahku dan membuatku bertambah kesal.

"Iya, iya, enggak ganggu lagi. Ya udah aku pergi aja kalau gitu, enggak mau bikin orang ngamuk." Dia terkekeh pelan lalu pergi dari hadapanku.

Setelah kepergiannya aku membuka surat yang kusimpan dalam tas dan membaca isinya.

Isi surat itu tidak jauh berbeda dengan surat sebelumnya. Pengagum Rahasia itu bilang dia kagum dengan tulisan-tulisanku dan berjanji akan menjadi pembaca setia atau kalau boleh dia ingin menjadi temanku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X