Cerpen Inspiratif: Sebuah Kisah Kakak Beradik Baya dan Bara Menjalani Hidup Sebagai Pengamen Jalanan

Photo Author
- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 20:30 WIB
Kisah kakak beradik Baya dan Bara menjalani hidup sebagai pengamen jalanan (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Sergio Souza)
Kisah kakak beradik Baya dan Bara menjalani hidup sebagai pengamen jalanan (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Sergio Souza)

Baca Juga: Cerpen Kisah Cinta: Percakapan Cinta di Bawah Pohon Rindang

Baya dan Bara memang sering sengaja datang ke tempat Pak Sur. Lelaki tua itu sudah seperti orangtua mereka.

Dulu, Pak Sur yang menemukan Baya dan Bara di jalanan dan merawat mereka yang masih kecil karena Pak Sur juga hidup sebatang kara.

Namun, setelah beranjak remaja Baya dan Bara memilih untuk belajar hidup mandiri dan tidak ingin membebani Pak Sur. Bekerja jadi pengamen seperti sekarang.

Meskipun begitu Baya dan Bara tetap sering berkunjung menemuinya.

Mereka sampai di sebuah toko atau lebih pantas disebut bangunan kecil dan sumpek di sebuah gang kecil.

Baya dan Bara masuk ke dalam toko buku bekas Pak Sur dan menemukan lelaki tua itu sedang duduk sembari membaca beberapa buku.

Dari Pak Sur kakak beradik itu bisa membaca dan menulis meskipun mereka tidak sekolah. Karena cukup lama tinggal bersama Pak Sur, Baya punya kemampuan menulis lebih baik dari Bara sampai bisa membuat lagu.

"Pak! Lagi sibuk aja, nih," ucap Baya lalu mencium tangan Pak Sur diikuti dengan Bara.

"Enggak, Bay. Biasa aja ini, ya, ngisi waktu kosong orangtua ya begini." Lelaki itu terkekeh pelan.

Kakak beradik Baya dan Bara berbincang hangat bersama Pak Sur malam itu. Mereka menceritakan banyak hal.

Tertawa bersama dan menghabiskan waktu itu dengan berbagai cerita dari Pak Sur yang selalu menarik.

"Pak, menurut Bapak kita hidup ini untuk apa, sih, Pak? Apa setiap orang harus punya tujuan hidup?" tanya Bara tiba-tiba membuat Pak Sur juga Baya menoleh ke arahnya.

"Gini, Bar. Setiap orang itu pasti punya tujuan dalam hidupnya, enggak ada yang enggak punya. Kalaupun dia merasa dia enggak punya tujuan hidup, itu bukan enggak ada tapi belum ada atau dia sendiri belum tahu. Nanti seiring berjalannya waktu dia akan menemukan tujuan itu."

Baca Juga: Cerpen Islam: Cahaya Keceriaan di Perayaan Maulid Nabi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X