GENMUSLIM.id- Hari itu, langit cerah bersinar di atas kampus universitas.
Di bawah pohon rindang, dua mahasiswa, Fatimah dan Rian, duduk di samping meja kayu.
Rian menatap layar laptopnya, sedangkan Fatimah dengan cemas menggigit bibirnya.
Fatimah: (cemas) Rian, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.
Rian: (tersenyum) Apa itu, Fatimah?
Baca Juga: Kisah Seorang Di Titik Mencintai Kehilangan dengan Melibatkan Allah, Series Aini: Melepaskan
Fatimah: (berdebar) Aku... aku suka padamu, Rian.
Rian: (tertahan) Oh... (tersenyum malu) Aku juga, Fatimah.
Fatimah: (terkejut) Serius?
Rian: (mengangguk) Iya, sudah lama aku merasa seperti itu.
Fatimah: (senang) Wah, aku tidak pernah menyangka!
Rian: (lembut) Aku senang kita bisa terus terbuka satu sama lain.
Beberapa minggu berlalu, Fatimah dan Rian semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama di perpustakaan, kantin, dan taman kampus.