Cerpen Perjuangan: Kisah Jalu Pengagum Karya-Karya Chairil Anwar Pemilik Julukan Binatang Jalang

Photo Author
- Kamis, 17 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Jalu seorang remaja yang mengagumi karya-karya Chairil Anwar seorang penyair yang dijuluki Binatang Jalang (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Pixabay))
Jalu seorang remaja yang mengagumi karya-karya Chairil Anwar seorang penyair yang dijuluki Binatang Jalang (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Pixabay))
GENMUSLIM.id- Lelaki itu tersungkur jatuh ke tanah, ia meringis kesakitan. Seseorang dengan sengaja memukul dan mendorongnya hingga terjatuh.

Dia adalah Jalu seorang siswa SMA yang hobi membaca dan cukup pendiam di sekolah. Ini bukan pertama kalinya dia di-bully teman sekolahnya dan kali ini Jalu tidak tinggal diam.

Jalu berusaha melawan dan membela diri, dia mendorong dan membalas pukulan lelaki yang memukulnya tadi. Namun, lagi-lagi Jalu jatuh dan tersungkur.

Remaja yang mendorong Jalu tadi hanya tertawa puas melihat Jalu meringis kesakitan, menahan nyeri. Dia tidak takut oleh guru atau siapa pun karena mereka sedang tidak berada di sekolah saat ini.

Baca Juga: Cerpen Bertemakan Teknologi: Petualangan di Dunia Robotika

"Makanya jangan baca karya-karya Chairil Anwar atau buku-buku puitismu itu terus! Sekali-kali belajar berantem, biar enggak cupu!" ledek remaja berambut keriting dengan seragam awut-awutan itu.

Setelah puas memberi Jalu 'kenangan-kenangan' berbentuk luka lebam di wajahnya, remaja lelaki berambut keriting itu pergi bersama dua temannya meninggalkan Jalu sendirian.

Jalu berusaha berdiri dan membereskan isi tas-nya yang berhamburan.

Lelaki itu benar-benar benci saat-saat seperti ini. Kenapa anak-anak nakal itu selalu berbuat seenaknya padanya. 

Hanya karena dia tidak pandai bela diri, bukan berarti dia harus jadi sasaran empuk untuk mereka 'bersenang-senang'.

Dia bahkan membenci namanya sendiri, Jalu. Nama itu dalam bahasa Sunda berarti jantan, tetapi sayangnya keadaan Jalu sekarang tidak membuatnya terlihat demikian.

Kenapa bapaknya memberi Jalu nama itu. Nama itu hanya membuatnya makin merasa terlihat menyedihkan.

Baca Juga: Cerpen Islami: Sang Gajah Yang Sedih, Kisah Perumpamaan Orang-orang yang Tidak Bersyukur kepada Allah

Dia hanya siswa kutu buku, penggemar Chairil Anwar dan puisi-puisinya yang mengagumkan. Satu-satunya sisi baik yang mungkin bisa dia terima dari dirinya adalah, dia cukup pandai membuat puisi.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Jalu sampai di rumahnya. Lelaki itu harus siap-siap menerima pertanyaan dari bapaknya saat melihat lukanya yang biru lebam begini.

Dugaan Jalu benar, saat dia baru saja masuk dan kebetulan bapaknya sedang berada di ruang tamu menghampiri dan bertanya mengenai wajahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X