Cerpen Eccedentesiast, Sebuah Usaha Menyembunyikan Luka: Sehari Setelah Kamu Memutuskan Pergi

Photo Author
- Selasa, 15 Agustus 2023 | 12:45 WIB
Sebuah usaha menyembunyikan luka ((Foto: GENMMUSLIM.id / dok: Pexels.com/Min An))
Sebuah usaha menyembunyikan luka ((Foto: GENMMUSLIM.id / dok: Pexels.com/Min An))

Aku suka kamu bercerita dan terus terang. Aku ingin kamu tetap seperti ini. Bercerita padaku tentang apa saja; aku pasti bahagia mendengarnya.

Setiap Kali usai mendengar kamu bercerita. Aku menyalakan laptop dan mulai menulis, selalu ingin menulis. Menulis tentangmu: puisi, cerpen atau apalah jika terlalu senang dan bersedih.

Namun belakangan ini sehari setelah kamu memutuskan pergi. Aku tidak ingin terjebak dalam kesedihan yang panjang. Aku ingin bebas dari dunia imajiner.

Tidak ingin melamun lagi. Aku ingin mengecap dunia yang sesungguhnya. Sakit. Merasakan sesakit-sakitnya. Sedih, sebagaimana orang-orang pernah merasakannya. Tapi aku ingin kamu tetap dalam pikiranku. Malas dan kamu tak ingin kemana-mana selain tinggal dalam kepalaku.

Baca Juga: Puisi: Kisah Sahabat Abadi, Tentang Sahabat yang Bahagia Tiba-tiba Berubah Menjadi Gelisah

Akan ku bisikan satu rahasia lagi; aku pernah memikirkanmu sepanjang hari; karena bahagia dan kamulah yang memberikan semua kenangan indah ini. Ya saat ini; kamulah yang pertama dan mungkin hanya kamu yang bisa membuatku seperti ini.

Melayang, bermimpi, berandai-andai sepanjang waktu. Hanya wajahmu yang terus-menerus betah dalam duniaku. Kamu adalah teman bicara termenyenangkan yang sempat aku miliki. Dan aku seperti orang yang terlanjur pasrah pada cinta yang tak henti-hentinya merangkulku.

Saat itu kamu berisik sekali dalam kepalaku. Namun, bibirku kelu, tanganku diam dalam waktu yang cukup lama tak bisa mengetik kata-kata yang bergejolak dalam kepalaku. Aku diam dan pasrah memikirkanmu sepanjang hari dan sungguh aku sampai pada kesimpulan: kau langka.

Sekarang aku tak akan lagi mendengar suara lembutmu. Tidak bisa lagi berbalas pesan denganmu. Sekarang, di dalam sebuah kamar yang sumuk aku duduk termenung di depan laptop sambil mengingat-ingat rentetan kenangan yang pernah kita rajut selama empat tahun lamanya.

Aku sakit tapi aku masih mencintaimu, Zia. ***

Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X