Cerita Remaja: Ambisi Seorang Diar dalam Meraih Apa Pun yang Dia Inginkan Ternyata Tak Selalu Baik

Diar adalah siswa yang aktif baik di kegiatan akademik maupun non-akademik. Remaja itu punya ambisi yang besar dalam mencapai apa pun dalam hidup.

Termasuk hari ini, Diar punya ambisi ingin terpilih sebagai ketua OSIS di sekolahnya. Diar melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan dirinya ikut pemilihan ketua OSIS di sekolahnya.

"Gimana persiapan kamu, Diar? Lancar? Pemilihan ketua OSIS diadakan besok. Degdegan enggak?" tanya salah satu teman dekatnya, Gandi.

Baca Juga: Cerpen Inspiratif: Kegagalan Luta Meraih Mimpi Tak Membuatnya Menyerah untuk Menggapai Cita-Cita yang Lain

"Aku sudah melakukan yang terbaik, Gan. Aku juga yakin peluangku untuk terpilih cukup besar," ucapnya dengan penuh percaya diri.

"Aku harap juga begitu. Tapi kalau boleh aku kasih saran, kamu juga harus siapkan mental ya. Untuk apa pun yang terjadi, oke?"

"Ya, apa pun yang terjadi aku harap aku bisa terpilih," ucap Diar.

Diar berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari teman-teman juga guru di sekolahnya. Memiliki ambisi yang besar membuat Diar selalu bersemangat setiap harinya.

Namun, terkadang ambisi yang dia miliki agak sedikit berlebihan. Hingga membuatnya menjadi sosok yang perfeksionis dalam segala hal. Dia tidak ingin melakukan kesalahan sedikitpun.

Sampai tiba waktunya pemilihan ketua OSIS. Semua siswa mengikuti acara pemilihan tersebut. Mereka memilih calon yang sesuai dengan kriteria dan penilaian mereka.

Sementara Diar, ada perasaan gugup yang melanda hati remaja itu. Untuk pertama kalinya dia merasakan kegugupan yang membuatnya sedikit panik.

Namun, dia berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Baca Juga: Cerpen Islami: Ali dan Kesabarannya dalam Menghadapi Setiap Masalah yang hadir dalam Kehidupannya

Dia yakin dengan dirinya dan usahanya sejauh ini bahwa teman-teman sekolahnya banyak yang akan memilih Diar.

Saat penghitungan suara sudah selesai dan tiba saatnya untuk mengumumkan siapa yang terpilih. Betapa terkejutnya Diar ketika bukan namanya yang disebutkan.