Cerita Remaja: Ambisi Seorang Diar dalam Meraih Apa Pun yang Dia Inginkan Ternyata Tak Selalu Baik

Photo Author
- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 17:56 WIB
Ambisi seorang Diar dalam meraih apa pun yang dia inginkan ternyata tidak selalu baik dan menimbulkan dampak buruk. (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Andrea Piacquadio))
Ambisi seorang Diar dalam meraih apa pun yang dia inginkan ternyata tidak selalu baik dan menimbulkan dampak buruk. (GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Andrea Piacquadio))

Calon ketua OSIS sekolah yang dipilih bukan dirinya, tetapi orang lain. Yaitu Akram salah satu temannya di organisasi.

Diar kecewa berat, dia merasa kesal dan tidak menerima keputusan itu. Ia berpikir ada kecurangan yang terjadi. Bagaimana bisa dirinya tidak terpilih?

Diar merasa dirinya memiliki potensi yang lebih baik dibanding Akram baik dalam segi akademik maupun non-akademik.

Setelah selesai pengumuman tersebut, tanpa ragu Diar mendatangi Akram dengan perasaan emosi dan kesal padanya.

"Kamu pasti udah berbuat curang, kan? Gimana bisa kamu yang terpilih? Jujur aja, Kram!" seru Diar dengan nada tinggi.

Gandi yang mengikuti dan membuntuti Diar sejak tadi berusaha menenangkan temannya dan mengingatkan Diar untuk tenang. Namun, Diar tidak mau mendengarkan.

"Maksud kamu apa, Diar? Kita sama-sama tahu kalau proses pemilihan ini diadakan secara adil. Soal kenapa aku yang dipilih aku juga enggak tahu, maaf kalau itu buat kamu kesal. Tapi tolong aku enggak pernah buat curang," jelas Akram.

"Kram enggak ada maling ngaku, kalau ada penjara penuh! Aku yakin kamu curang!" celetuk Diar masih penuh emosi.

"Kamu kenapa sih, Diar? Enggak sepantasnya kamu bicara begitu ke Akram. Dia juga teman kita, aku enggak pernah lihat kamu kayak gini sebelumnya." Gandi yang sudah tidak nyaman sejak tadi akhirnya berbicara.

"Punya ambisi dan rasa percaya diri itu enggak salah, Diar. Tapi akan jadi enggak baik kalau itu terlalu berlebihan dan mendorong kamu melakukan sesuatu yang merugikan diri kamu sendiri dan orang lain, contohnya emosi kayak gini. Bahkan menuduh orang lain sembarangan," ucap Gandi menasehati temannya.

Diar yang mulai menyadari pelakunya hanya diam dan bergeming di tempatnya. Perkataan Gandi membuat mulutnya bungkam tak bersuara.

"Sejak kemarin aku bilang sama kamu. Kamu harus siapkan mental untuk apa pun yang terjadi, termasuk hal kayak gini. Mungkin ada sesuatu yang dilihat teman-teman di dalam diri Akram yang enggak mereka lihat di kamu dan membuat Akram terpilih, tapi bukan berarti kamu enggak pantas atau enggak baik benar, kan?"

Pertanyaan Gandi membuat Diar termenung beberapa saat. 

Sampai akhirnya Diar menyadari apa yang sudah dia lakukan barusan adalah hal yang tidak pantas.

"Maaf aku salah. Gandi benar, mungkin aku memang belum cocok menjadi ketua OSIS. Akram aku minta maaf, enggak seharusnya aku bersikap buruk kayak tadi." Diar mengulurkan tangannya dan berkata dengan penuh penyesalan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X