Bukan hanya tentang ‘Aku’ dan ‘Binatang Jalang’, Puisi Romantis Karya Chairil Anwar Satu Ini Menyayat Hati

Photo Author
- Rabu, 2 Agustus 2023 | 12:54 WIB
Chairil Anwar penyair angkatan 45 yang khas puisi perjuangan (GENMUSLIM.id/dok: Wikipedia)
Chairil Anwar penyair angkatan 45 yang khas puisi perjuangan (GENMUSLIM.id/dok: Wikipedia)

Di air yang tenang, di angin mendayu

di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertahta, sambil berkata:

“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

 

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!

Perahu yang bersama ‘kan merapuh!

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

 

Manisku jauh di pulau,

Kalau ‘ku mati, di mati iseng sendiri

 

Hubungan jarak jauh sangat tergambar jelas dalam bait puisi yang tertuang di dalamnya.

Terlepas dari semua itu, jenis puisi yang dimiliki atau tema apa yang diangkat oleh Chairil Anwar, beliau terus melegenda dari  masa ke masa. Meskipun usianya di dunia terbilang muda, tetapi ia abadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Buku Tiga Menguak Takdir karya Chairil Anwar, Rivai Apin, As

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X