GENMUSLIM.id – Menilai suatu hubungan yang sehat atau tidaknya dapat dilihat dari luar.
Apakah itu romantis atau platonic dan tak jarang banyak dari kita yang bertanya-tanya mengapa korban dari hubungan toxic tetap bertahan atau terus kembali. Kondisi ini dikenal dengan hoovering.
Mungkin terlalu mudah untuk menyalahkan korban karena memilih pelaku kekerasan daripada menerima bantuan, tetapi tidaklah mudah untuk melepaskannya.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube Psych2Go pada Rabu, 11 September 2024, Hoovering adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang dalam konteks hubungan yang tidak sehat di mana mereka berusaha untuk menarik kembali perhatian atau mencintai seseorang setelah perpisahan.
Baca Juga: Pernah Terjabak Toxic Relationship? Cara Memilih Jodoh Dalam Islam, Jangan Sampai Sakit Hati
Tindakan ini sering kali melibatkan manipulasi emosional atau perilaku yang menipu untuk mendapatkan kembali kepercayaan seseorang.
Pelaku ini memiliki kepribadian narsistik, yaitu perilaku dimana seseorang merasa sangat penting, harus dikagumi, dan lebih baik dibandingkan orang lain.
Hoovering narsistik merujuk pada teknik-teknik yang digunakan untuk menarik seseorang kembali ke dalam hubungan toxic.
Berikut enam tanda seseorang yang melakukan hoovering dalam hidup kamu:
1. Janji Palsu
Hoovering bisa dimulai dengan berjanji untuk berubah menjadi lebih baik dan memperbaiki semua yang salah dalam hubungan dengan teman, rekan kerja, atau pasangan kamu.
Mungkin berjanji untuk bekerja lebih keras dan dianggap sebagai hoovering ketika dia tidak memenuhi janji tersebut atau melupakannya sama sekali. Dan mencoba meyakinkanmu untuk selalu bersamanya.
Menurut Psikolog Susan Albers, bagi korban hoovering mereka akan mengalami hubungan yang penuh liku-liku karena merasa kecewa. Janji itu menggembirakan namun juga cepat menghilang.
Hal ini bisa membingungkan dan membuat kamu merasa dimanipulasi, rentan, dan frustasi bahkan marah.