GENMUSLIM.id – Dalam memilih pasangan, pastinya kita sudah memiliki gambaran atau kriteria tersendiri.
Baik itu dari kepribadiannya, penampilan fisik, finansial, atau sejumlah kategori lainnya. Bisa jadi kamu menginginkan pasangan sefrekuensi.
Di zaman modern ini, kita sudah memiliki kebebasan dalam memilih pasangan sehingga tak perlu untuk dijodohkan.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube Greatmind pada Minggu, 8 September 2024, dalam memilih pasangan banyak diantara kita mempercayai naluri.
Namun, apakah naluri dapat dipercaya?
Tentu, namun perlu diperhatikan mengikuti naluri tidak sepenuhnya menjamin bahwa dia merupakan pilihan yang tepat.
Baca Juga: WASPADA! Inilah 5 Masa Kritis Dalam Hubungan Pernikahan yang Wajib Diketahui Pasangan Suami Istri
Mengapa demikian? Sebab, ketertarikan yang dirasakan bukanlah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan.
Berdasarkan ilmu psikoterapi, kita cenderung tertarik pada seseorang karena terasa akrab hingga perilakunya mengingatkan pada bentuk kasih sayang yang diterima sejak kecil.
Namun tidak semua orang seberuntung itu untuk bisa merasakan diposisi itu sehingga kasih sayang hadir lebih kompleks.
Misalnya, kamu memiliki sosok ayah yang bertanggung jawab secara finansial namun disisi lain memiliki sifat pemarah, penuh kritik pedas dan kasar.
Atau seorang ibu yang penyayang tapi penuh kecemasan dan memiliki perasaan terluka.
Perasaan kompleks ini jadi terasa akrab sehingga ketika dewasa kamu akan tertarik pada pasangan yang menciptakan perasaan akrab tersebut meskipun negatif.
Lantas, bagaimana cara menemukan yang pantas?
