GENMUSLIM.id – Kekuasaan Dinasti Umayyah II di Spanyol memiliki sejarah panjang yang sangat berdampak di Semenanjung Iberia, khususnya Spanyol.
Setelah berhasil dikuasai muslim melalui ekspansi Thariq bin Ziyad pada abad ke-8, Spanyol atau Andalusia berada di bawah pemerintahan Dinasti Umayyah I yang beribukota di Damaskus.
Ketika itu, Dinasti Umayyah I memiliki daerah yang sangat luas, membentang dari Lembah Sungai Indus di Timur hingga ke Andalusia di Barat.
Hal tersebut menjadikan setiap daerah kekuasaan dipimpin oleh seorang amir untuk mengelola wilayahnya.
Baca Juga: Sejarah Islam di Malaysia: Pengaruhnya Terhadap Kebudayaan, Pemerintahan, dan Sastra Melayu
Selama perjalanannya, Andalusia telah dipimpin oleh beberapa orang amir. Sekitar tahun 750-an, amir yang bertugas adalah Yusuf bin Abdurrahman al-Fihri.
Bersamaan dengan itu, di bagian dunia yang lain, Bani Abbasiyah sedang meruntuhkan Dinasti Umayyah I di Damaskus.
Pada tahun 750 M, Bani Abbasiyah menghabisi seluruh keluarga dari Bani Umayyah I dan mendirikan Dinasti Abbasiyah.
Terdapat satu anggota keluarga Bani Umayyah yang lolos, yakni Abdurrahman bin Muawiyyah.
Baca Juga: Menelisik Kembali Sejarah Masuknya Islam ke Spanyol, Gerbang Awal Menuju Benua Biru Eropa!
Ia pergi ke Afrika Utara sampai mencapai Andalusia bersama ajudannya yang bernama Baddar.
Wilayah Andalusia ketika itu sedang dilanda kemelut politik dimana terdapat perebutan kekuasaan antara suku Yamani dan suku Mudhari.
Melihat hal itu, Abdurrahman bin Muawiyyah memanfaatkan situasi dengan baik. Dengan bantuan dari suku Yamani, ia pun berhasil merebut kekuasaan dari suku Mudhari.
Setelah berhasil merebut kekuasaan, ia akhirnya mendirikan Dinasti Umayyah II di Spanyol.