GENMUSLIM.id - Polusi udara tengah menjadi perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir ini, seiring dengan semakin meningkatnya angka penderita penyakit pernafasan sebagai imbas dari polutan.
Belum tuntasnya masalah polusi udara yang melanda berbagai wilayah khususnya di DKI Jakarta, mengakibatkan munculnya banyak keluhan dari kelompok masyarakat seperti penyakit gangguan pernapasan batuk, pilek, dan disertai demam.
Diperkuat dengan temuan data hasil studi gabungan yang dilakukan oleh platform digital pemantau kualitas udara, Nafas dengan Halodoc yang merupakan platform ekosistem layanan kesehatan digital, bahwa terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan sebesar 34% ketika terjadi kenaikan polusi udara PM2.5 sebesar 10 μg/m3 pada periode Juni-Agustus 2023.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Anas Ma'ruf, MKM, memaparkan 4 poin strategi meningkatkan kualitas udara dan pengelolaan dampak polusi udara, yakni :
- Deteksi
Pemantauan kualitas udara harian, bulanan dan tahunan melalui sensor kualitas udara dalam dan luar ruang.
Surveilans pencegahan dan deteksi dini kepada kelompok beresiko terdampak masalah kesehatan akibat polusi udara.
- Penurunan Risiko Kesehatan
Early warning: menyiarkan berkala hasil pemantauan kualitas udara dan peringatan dini saat polusi udara memburuk
Promosi kesehatan: rekomendasi pencegahan atau pembatasan aktivitas luar ruang melalui aplikasi Satu Sehat.
- Pengendalian emisi dan debu
Advokasi dan perubahan perilaku masyarakat
Pengendalian emisi kendaraan, industri dan rumah tangga
Pembatasan pembakaran sampah