Nasihat Memilih Calon Suami, Yang Kaya atau yang Sholih? Ustadzah Oki Setiana Dewi Menjawab untuk Muslimah

 

 

Sebab, dengan memilih calon suami yang baik dan tepat, maka akan memberi kebaikan terhadap kehidupan rumah tangganya nanti.

 

Dalam agama Islam, Allah telah mengatur bagaimana memilih calon suami yang baik.

 

 

Tentunya, suami yang dibutuhkan muslimah adalah ia yang baik agamanya, bertanggungjawab, serta setia.

 

Kesiapan finansial yang cukup juga penting untuk menjalani kehidupan rumah tangga nantinya.

 

Namun, apakah jadinya, jika seorang muslimah dihadapkan pada pilihan antara memilih calon suami yang sholeh tetapi belum mapan secara ekonomi, atau yang kaya tetapi belum paham agama?

 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini nasihat Ustadzah Oki Setiana Dewi dalam memilih calon suami.

 

Dalam hal ini, Ustadzah Oki Setiana Dewi, menjelaskan beberapa hal.

 

 

Pertama, bahwa laki-laki yang dibutuhkan untuk menjadi suami harus memiliki akhlak yang mulia dan bertanggung jawab.

 

Calon suami hendaknya ia yang setia, bertanggung jawab, berbudi pekerti yang baik, dan siap membimbing keluarganya menuju kebahagiaan dunia akhirat.

 

Dalam hal finansial, seorang calon suami juga sudah memiliki persiapan yang cukup.

 

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan lelaki yang kaya raya tetapi belum paham agama, seorang lelaki yang sholeh dan berakhlak mulia sebaiknya lebih diprioritaskan.

 

Jika seorang muslimah dilamar oleh lelaki yang belum mapan tetapi lelaki tersebut sholih dan berakhlak mulia, maka sebaiknya muslimah menerima lamaran tersebut.

 

Sebab, Ustadzah Oki Setiana Dewi menasihati, bahwa banyak pasangan yang sama-sama mulai dari nol.

 

Artinya, pasangan ini berjuang bersama-sama untuk membangun kehidupan rumah tangga yang ideal walaupun diawali dengan keadaan finansial yang belum cukup.

 

 

Dengan berjuang bersama-sama, pelan-pelan, maka pasangan tersebut akan bisa menjadi sukses, bisa menjadi orang hebat.

 

Akan tetapi, dengan syarat lelaki ini memiliki pemahaman agama terutama yang berkaitan dengan pernikahan.

 

Lelaki tersebut harus memahami bagaimana peran, tugas, dan tanggung jawabnya dalam rumah tangga.

 

Maka dengan pemahaman tersebut, seorang lelaki akan berjuang menafkahi dan membahagiakan istri dan anak-anaknya.***