GENMUSLIM.id - Menghadapi perubahan yang cepat individu harus memiliki strategi pengembangan diri yang baik, tapi sering kali terbentur dengan quarter life crisis.
Umumnya quarter life crisis akan dihadapi ketika memasuki usia produktif yaitu awal 20-an hingga 30-an yang menghambat proses pengembangan diri jika tidak diolah dengan baik.
Di sisi lain, melewati fase quarter life crisis juga dapat menjadi sebuah peluang untuk pengembangan diri dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Quarter life crisis acap kali dialami oleh individu yang mengalami transisi dalam hidupnya yang disertai dengan perubahan peran dan tanggung jawab.
Contohnya seperti individu yang baru saja lulus kuliah dan memasuki dunia kerja atau bisa pula terjadi pada orang yang baru berkeluarga.
Krisis seperempat abad ini masih dikatakan normal dan menjadi salah satu bagian perjalanan hidup seseorang.
Gejala yang dihadapi ketika berada di fase ini adalah merasa gelisah, tidak berarti, kebingungan, meragukan kemampuan diri sendiri, cemas dengan kegagalan dan lain-lain.
Mengalami fase ini juga membuat seseorang bisa mengeksplorasi dan refleksi diri sehingga mampu memahami diri sendiri dengan baik.
Hal ini akan mengarahkan individu ke arah pertumbuhan yang baik sehingga bisa menggapai mimpi yang telah lama dinanti.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola quarter life crisis dengan baik, simak penjelasan berikut ini!
Baca Juga: PENTING! Apakah Curhat Bisa Menjadi Penyembuh Bagi Kesehatan Mental? Yuk Simak Penjelasannya
1. Mengenali Tanda-tanda Quarter Life Crisis
Tanda-tanda yang paling umum terlihat adalah kebingungan dalam menentukan tujuan hidup, merasa tertekan dengan harapan dari orang lain maupun diri sendiri.