Ada Apa Dengan Bali? Destinasi WIsata Dunia Jadi Tempat Hardcore Turis Asing, Niluh Djelantik: Kami Minta Maaf

Photo Author
- Rabu, 26 Juni 2024 | 10:40 WIB
Niluh Djelantik (Foto: Genmuslim.id/dok. YouTube @corbuzier)
Niluh Djelantik (Foto: Genmuslim.id/dok. YouTube @corbuzier)

GENMUSLIM.id - Bali merupakan salah satu tempat paling terkenal di dunia, bahkan mengalahkan ketenaran Indonesia.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali mencatat di bulan april saja hampir dikunjungi lebih dari 500 turis asing.

Bahkan dari bulan januari sampai april, jumlah turis mengunjungi pulau dewata itu lebih dari 1 juta pengunjung wisatawan.

Baca Juga: Jadwal MNC TV, Kamis 27 Juni 2024, Jangan Lewatkan Penentuan 16 Besar EURO 2024, Partai Terkahir Dari Grup F!

Jumlah yang sangat fantastis tentunya,.ini menjadikan Bali menjadi destinasi wisata nomor dua terpopuler di dunia setelah Dubai.

Bukan hal spektakuler untuk daerah yang memang banyak mempunyai kearifan lokal budaya yang kental, destinasi wisata yang melimpah, alhasil dikunjungi banyak orang

Menjadi pemandangan yang menyenangkan sebetulnya, bila secara statistik Bali sangat diminati warga asing, tentu ini menyumbang banyak devisa bagi negara.

Namun pernahkah kalian tau akhir-akhir ini Bali jauh dari bayangan sebagai tujuan wisata yang kental akan budaya dan keindahan alamnya.

Santer jadi konsumsi publik, kota “kecak” menjadi ladang hardcore bagi warga asing yang datang.

Baca Juga: Gol Pamungkas Sabitzer Bawa Austria Jadi Juara Grup D Euro 2024, Belanda Tetap Lolos Penyisihan? Kenali Sistem Peringkat 3 Terbaik

Hal yang menjadi keresahan masyarakat indonesia, bahkan warga Bali sendiri tentunya, sebagai wilayah dengan aturan adat yang kental.

Dilansir Genmuslim.id dari YouTube @corbuzier, Rabu 26 Juni 2024, Niluh Djelantik seorang tokoh, desainer, sekaligus politikus asal pulau dewata itu membeberkan bahwa Bali sedang tidak baik-baik saja.

Niluh mengatakan bahwa telah terjadi pergeseran moral wisatawan internasional yang datang ke pulau dewata.

Ia menambahkan bule disana semakin sembrono, seolah sudah menjadi daerah yang mereka kuasai, sayangnya konotasinya negatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elison Parsaulian Nainggolan

Sumber: Youtube @corbuzier, X @Okki_Sutanto, Badan Pusat Statistik Bali (BPS)

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X