BPS juga menyebutkan jika penduduk usia muda yang tidak bekerja dan tidak sekolah lebih banyak tinggal di pedesaan dengan proporsi 24,79 persen.
Sementara di wilayah perkotaan, proporsinya 20,40 persen.
Aktivitas pendidikan dan bekerja dianggap sebagai kegiatan produktif karena memberikan nilai tambah secara ekonomi.
Dengan bekerja, pemuda bisa mendapatkan upah atau pendapatan.
Melalui pendidikan, diharapkan seseorang akan memperoleh penghasilan yang lebih baik saat memasuki dunia kerja.
Hal ini sejalan dengan asumsi dasar teori Human Capital, yang menyatakan bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan.
Baca Juga: Gen Z Stop Romantisasi Masalah Kesehatan Mental! 6 Self Care ini Bantu Minimalisir Stress Lho!
Sebaliknya, pemuda yang tidak bersekolah dan tidak bekerja dianggap tidak produktif karena potensi mereka tidak dimanfaatkan.
Kondisi ini dipantau melalui salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu persentase pemuda (usia 15-24 tahun) yang tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan (Not in Employment, Education, and Training/NEET).
Dengan kata lain, NEET menggambarkan pemuda yang tidak terlibat dalam pendidikan, pelatihan, atau pasar kerja.***
