Shalat dilaksanakan setiap pergantian waktu, yaitu subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya.
Lima waktu tersebut merupakan pengingat agar manusia selalu sadar bahwa ia adalah makhluk bertuhan dan senantiasa terikat dengan Tuhannya.
Dalam perkara melaksanakan shalat mulai dari berwudhu, arah kiblat, hingga gerakannya.
Hal itu mengajarkan kita bahwa sebagai seorang muslim harus mempersiapkan diri dalam segala hal terlebih saat menghadap kepada Allah.
Jika shalat yang dilakukan seseorang sesuai dengan perintah Allah, maka akan tercermin di dalam kehidupan sosialnya.
Keberhasilan shalat dilihat dari kehidupan sosialnya.
Jika shalatnya benar, maka akan muncul tindakan preventif dari segala tindakan yang buruk.
Allah memberikan kita keseimbangan dalam berkehidupan.
Dalam konteks berinteraksi sosial, tidak ada makhluk tunggal yang hidup sendiri. Yang ada adalah sikap saling tolong-menolong.
Tanpa kita sadari, ada kontribusi orang lain di dalam kehidupan kita.
Kontribusi inilah yang secara sosial Allah meminta kita menjaga hal itu agar kita saling memperhatikan.
Dengan hal itu, hati akan senantiasa bersih, tidak bergantung pada harta.
Dalam bahasa yang singkat, sifat-sifat ini dinamakan zakat.