Genmuslim – Dengan lampu kerlap-kerlip menyala dan aroma samosa goreng segar tercium di udara, rumah tangga ekspatriat Muslim dan non Muslim di seluruh Kerajaan bergabung dalam memperingati bulan suci Ramadhan.
Hal ini juga ditandai dengan sifat spiritual dan nilai-nilai yang berpusat pada keluarga.
Para ekspatriat, dalam berbagai latar belakang mereka, saling berbagi kegembiraan dan tantangan yang mereka hadapi saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tanah yang jauh dari rumah.
Desainer Kroasia Tina Sablic telah pindah secara bertahap ke Riyadh selama beberapa tahun terakhir, yang ia gambarkan sebagai pengalaman terbaik.
Kini, sebagai warga Riyadh, ia akhirnya menjalani Ramadhan pertamanya.
Ia mengakui bahwa bulan suci adalah waktu refleksi diri, kesadaran diri dan disiplin diri.
Dalam jadwal dan gaya hidup sehari-hari yang padat dan serba cepat, masa menjadi masa tenang seiring ritme kehidupan yang melambat.
Meskipun tantangan yang dihadapi seorang non-Muslim yang merayakan Ramadhan di luar negeri tidaklah sedikit.
Seperti yang diungkapkan Tina, namun kehangatan dan bimbingan dari teman-teman Saudi telah membantunya mengatasi segala perbedaan budaya.
Perayaan bersama berbuka puasa menjadi momen yang berharga bagi Tina dan banyak ekspatriat lainnya.
Mereka membagi santapan dengan teman, kolega, dan tetangga, membentuk ikatan yang kuat dalam semangat kebersamaan.
Sementara itu, bagi Ifrah Mahmood, seorang warga Pakistan yang telah tinggal di Arab Saudi sejak usia 9 tahun.