GENMUSLIM.id - Siapa yang tidak kenal kepada buku “Iqro, cara cepat membaca Al – Quran”, ya buku legendaris ini sudah membantu jutaan orang muslim Indonesia agar bisa membaca Quran dengan mudah, tanpa harus berbelit – belit.
Tidak hanya di Indonesia, buku legendaris ini juga terkenal bahkan sampai ke Luar negeri, mulai dari Malaysia sampai Brunei.
Lewat metode yang dijabarkan oleh buku “Iqra” ini seorang muslim bisa membaca Quran hanya dalam hitungan bulan, berbeda dengan metode yang lebih “tradisional” yaitu metode Baghdadiyah yang bisa memakan waktu 2 sampai 3 tahun untuk membaca Al – Quran.
Metode yang ditawarkan oleh buku “Iqra” ini, ternyata cukup “simple”, yaitu seorang murid atau santri yang ingin belajar membaca Al – Quran, pertama – tama diajarkan membaca abjad arab mulai dari Tingkat dasar seperti “ba-ta”, “a-ba-ta”, “ja-ja”, dan sebagainya sampai kalimat – kalimat Panjang.
Baca Juga: Rahasia Di Balik Rantai Puasa Ayat Al Baqarah Ayat 183 Sampai Ayat 187, Makin Siap Di Bulan Ramadhan
Lewat car aitu, pembelajaran membaca Al – Quran menjadi lebih mudah, lalu siapa kan sosok yang Menyusun buku dan metode pembelajaran “Iqro” ini. Tidak lain tidak bukan beliau adalah KH Asad Humam.
Menurut Prof. Mitsuo Nakamura dalam bukunya yang berjudul “The Crescent Arises Over the Banyan Tree” (ISEAS; 2012), KH. As’ad Humam lahir di Jogjakarta pada tahun 1933. Beliau adalah generasi kedua sebuah keluarga Muhammadiyah, bapaknya Haji Humam Siradj adalah seorang pengusaha sukses di Selokraman, sebuah daerah di Jogjakarta.
Kiai As’ad menempuh Pendidikan mulai dari SD sampai SMA di lingkungan Pendidikan Muhammadiyah, sayangnya pada umur 18 tahun beliau mengalami kecelakaan yang membuat tulang belakang beliau mengalami pengapuran.
Menurut Heni Purnomo dalam artikelnya yang berjudul “K.H. As’ad Humam, Pahlawan Pemberantasan Buta Huruf Al – Quran”, dikarenakan pengapuran yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut, Kiai As’ad tidak bisa bergerak banyak sepanjang hidupnya.
Alhasil, Kiai As’ad pun tidak bisa lagi bersekolah dan akhirnya menjadi guru ngaji, yang menarik, selama menjadi guru ngaji, Kiai As’ad memiliki metode yang bisa membuat para santri maupun murid bisa membaca Al – Quran dengan mudah, nah metode inilah yang dikemudian hari dikenal dengan metode “Iqro”.
Awalnya, metode “Iqro” ini mulai di ujicoba kepada anak – anak yang diasuh oleh AMM (Angkatan Muda Mesjid dan Musholla) Jogjakarta, ternyata metode ini berhasil, dengan dibuktikan bahwa anak – anak tersebut bisa lebih cepat membaca Al – Quran.
Keberhasilan metode ini membuat pemerintah melihatnya sebagai cara terbaik untuk memberantas buta aksara Al – Quran. Sejak itulah, pengunaan metode “Iqro” semakin meluas.
Baca Juga: Usai Ramai Seruan Boikot, Rumah Produksi Leo Pictures Tarik Semua Materi Promo Film Kiblat!