GENMUSLIM.id- Kita berkenalan dengan huruf hijaiyah pertama kali melalui buku iqro.
Pembelajaran iqro biasanya dilakukan di TPA (Taman Pendidikan Alquran) atau memanggil guru ke rumah.
Di balik buku iqro dengan sampul belakang sosok kakek tua, ternyata memberikan inspirasi untuk kaum muda membuat karya dalam jangka panjang serta memiliki manfaat kepada sesama.
Dilansir dari berbagai sumber, 23 Maret 2024, sang kakek tersebut bernama KH As’ad Humam, laki-laki kelahiran 1933 ini memiliki tujuan untuk memberantas buta huruf Alquran di Indonesia.
Inilah 7 fakta dari perjalanan hidup KH As’ad Humam yang berkontribusi dalam tindakan serta pemikiran bagi umat muslim.
Baca Juga: Simak Jadwal Televisi Mentari TV 23 Maret 2024, Petualangan Mansyur Tayang 2 Kali dalam Sehari
- Anak Kedua dari Tujuh Bersaudara
KH As’ad Humam merupakan anak dari KH Humam Siradj dengan latar belakang keluarga pedagang. Sang ayah yang mengajarkan ngaji pertama kali ke KH As’ad Humam.
- Memiliki Penyakit Pengapuran Dini
KH As’ad Humam memiliki keterbatasan gerak sehingga sholat dengan posisi duduk.
- Pertemuan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi
KH Dachlan Salim Zarkasyi merupakan rekan bisnis ayahnya yang membuka usaha pijat. Ia memperkenalkan kepada KH As’ad Humam metode belajar Alquran dengan nama qiroati.
KH Dachlan Salim Zarkasyi sebelumnya telah menjadi pengajar dan pendiri metode qiroati di Semarang.
Metode qiroati yang dikembangkan oleh KH As’ad Humam untuk memudahkan orang dalam membaca maupun mengajar Alquran. Hasil dari percobaan ia catat dan sertakan kepada KH Dachlan Salim Zarkasyi.
Percobaan tersebut ternyata ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi karena metode qiroati adalah inayah dari Allah SWT tidak boleh diubah.
Baca Juga: Buruan Daftar Mudik Motor Gratis Bersama Pesona Indonesia! Yuk Simak Syarat dan Ketentuannya