GENMUSLIM.id - Jepang hingga saat ini menjadi salah satu destinasi favorit untuk para traveler. Selain karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, makanan Jepang menjadi salah satu alasannya.
Tidak ada yang tidak kenal dengan ragam makanan Jepang, mulai dari ramen, sop miso, mochi, hingga tempuranya. Banyak orang yang menyukainya, terkhusus masyarakat Indonesia.
Meskipun saat ini Jepang termasuk negara yang menyediakan fasilitas halal traveler, dengan ragam destinasi makanan halal. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa di beberapa menu masih sulit untuk menghindari bahan-bahan haram yang biasa dipakai di makanan Jepang.
Dalam akun Instagram @melnamonica yang berkolaborasi dengan @musliminjapan, secara jelas disebutkan bagian-bagian mana saja yang menjadi titik kritis dan perlu lebih diperhatikan khususnya oleh traveler muslim.
Prinsip pertama yang harus diperhatikan adalah menghindari produk yang haram. Produk daging ini tidak hanya berupa daging babi dan turunnya, namun juga daging ayam, daging sapi yang tidak dipotong sesuai anjuran syariat.
Maka, pastikan memakan daging yang bersertifikasi halal ya.
Berikutnya, perhatikan juga produk-produk yang mengandung bahan hewani seperti shortening, margarin ataupun emulsifier. Produk ini sebaiknya dihindari karena kita tidak bisa memastikan kehalalan prosesnya.
Baca Juga: Viral Terancam Tidak Tayang! Film Horor Kiblat Dianggap Menistakan Agama, Begini Komentar Warganet
Dan yang terakhir, hindari yang mengandung alkohol ataupun khamr seperti sake dan wine. Maupun yang terkandung dalam masakan seperti mirin dan soyu.
Adapun untuk jenis makanan lain ka @melnamonica mencantumkan titik kritisnya di unggahan reelsnya berupa poster, seperti sushi dan ramen yang bisa terdapat pada topeng dagingnya, kuah ramennya, ataupun soyu serta mirin dalam hidangan sushi.
Sedangkan untuk takoyaki dan okonomiyaki, titik kritisnya terdapat pada bumbu yang digunakan serta topping yang menyertai.
Untuk soba dan udon hampir sama dengan ramen, yang mungkin terdapat bahan yang diharamkan pada kaldu dan bumbunya.