GENMUSLIM.id - Ramadhan, bulan suci bagi umat Muslim, hadir dengan keindahan spiritual dan tradisi yang kaya.
Namun, pengalaman Ramadhan di Jepang menghadirkan dimensi unik, dimana komunitas Muslim menghadapi tantangan dan memperkuat nilai-nilai agama di tengah budaya yang berbeda.
Dalam perjalanan spiritual ini, mereka menemukan inspirasi yang memotivasi kita semua untuk menjaga keimanan dimanapun kita berada.
Untuk lebih memahami bagaimana komunitas Muslim di Jepang menghadapi tantangan ini, mari kita telaah lebih lanjut beberapa aspek tradisi dan pengalaman Ramadhan mereka.
1. Durasi Puasa yang Lebih Panjang:
Salah satu keunikan Ramadhan di Jepang adalah durasi puasa yang lebih panjang, seperti di Tokyo yang mencapai 16 jam.
Semangat dan kesabaran umat Muslim di Jepang teruji ketika mereka menjalani puasa dengan durasi yang lebih panjang, meneguhkan kekuatan spiritual mereka di tengah kesibukan.
Berikut menjadi bukti keteguhan iman dan kesabaran umat Muslim dalam menghadapi tantangan minoritas.
Baca Juga: Ini Dia Penyanyi Religi yang Lagunya Viral di War Takjil: Haddad Alwi, Yuk Generasi Z Merapat!
2. Tradisi Sahur dan Buka Puasa:
Meskipun tinggal di negara non-Muslim, komunitas Muslim di Jepang tetap menjaga tradisi sahur dan buka puasa bersama.
Di masjid-masjid seperti Tokyo Jami dan Masjid Kobe, mereka berkumpul untuk menyantap hidangan sederhana dan menjalin silaturahmi.
Menu sahur dan buka puasa umumnya terdiri dari nasi, lauk pauk, dan kurma. Mereka juga memiliki tradisi berbagi takjil yang menguatkan kebersamaan di antara sesama Muslim.