Tradisi mheibes adalah sebuah permainan yang biasanya dilakukan oleh laki-laki Irak setelah berbuka puasa.
Permainan diikuti dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 40 hingga 250 anggota.
Dua kelompok ini akan saling bergantian untik menyembunyikan sebuah cincin.
Permainan dimulai saat pemimpin grup memberikan cincin ke salah-satu anggota tim secara rahasia.
Anggota tim akan duduk di lantai sambil mengepalkan tangan di atas paha. Setelah itu, tim yang lain akan menebak keberadaan dari cincin yang disembunyikan.
4. Tradisi Menyalakan Fanous di Mesir
Fanous adalah sejenis lampu berwarna cerah yang terbuat dari kaca dan rangkaian logam dengan motif dan desain yang indah.
Setiap tahun, warga mesir akan menghiasa rumah-rumah dan kota mereka dengan lampu-lampu ini. Fanous merupakan lambang dari persatuan dan kebahagiaan.
Asal-usul Fanous masih simpang-siur, akan tetapi terdapat sebuah kisah terkenal yang menyebutkan bahwa tradisi ini bermula pada masa Dinasti Fatimiyah ketika warga Mesir menyambut Khalifah Al-Muizz Li-dinillah saat tiba di Kairo pada hari pertama bulan Ramadhan.
Untuk memberikan penerangan bagi sang khalifah, para pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin di jalanan yang gelap, dan melindunginya dengan bingkai kayu agar tidak padam.
Seiring berjalannya waktu, struktur kayu ini berubah menjadi lentera berpola, dan sekarang dipajang di seluruh Mesir, menyebarkan cahaya selama bulan suci.