GENMUSLIM.id- Apakah benar anak tengah cukup rentan untuk terkena middle child syndrome?
Lantas, apakah middle child syndrome kondisi ini benar adanya atau hanya mitos semata?
Middle child syndrome, atau sindrom anak tengah, merujuk pada keyakinan bahwa anak yang berada di tengah-tengah urutan kelahiran cenderung merasa diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup dalam keluarga.
Banyak yang meyakini bahwa beberapa anak tengah memiliki kepribadian dan karakteristik tertentu akibat peran mereka di antara saudara-saudara lainnya.
Baca Juga: Middle-Child Syndrome, Pentingnya bagi Ayah Bunda untuk Memahami Karakteristik Unik dari Setiap Anak
Pada tahun 1964, psikolog Alfred Adler mengembangkan teori tentang pengaruh urutan kelahiran terhadap perkembangan kepribadian.
Teori ini menyatakan bahwa urutan kelahiran anak dapat memengaruhi perkembangan psikologis mereka.
Anak pertama cenderung memiliki kekuasaan, anak bungsu manja, dan anak tengah sering merasa diabaikan.
Walaupun teori ini membuka pemahaman lebih dalam mengenai pengaruh urutan kelahiran, namun hasil penelitian sejak itu memberikan temuan yang beragam, bahkan bertentangan.
Sementara itu. middle child syndrome muncul karena anak tengah seringkali tidak mendapatkan perhatian sebanyak kakaknya atau dimanja sebanyak adiknya.
Anak tengah mungkin merasa diabaikan dan bahwa tidak ada yang memahami mereka.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan karakteristik umum anak tengah yang mengalami middle child syndrome, diantaranya adalah: