GENMUSLIM. Id – Sering terjadi, ketika anak sulung menyukai sesuatu, dan si bungsu meminta hal tersebut, untuk itu perlu adanya parenting yang tepat agar tidak berdampak saat dewasa.
Dalam parenting, banyak dari orang tua sering menyuruh anak sulung untuk mengalah kepada si bungsu karena dianggap lebih dewasa atau karena orang tua tidak mau melihat si bungsu menangis, sehingga menyuruh sulung untuk memberikan sesuatu tersebut.
Namun, perlu dipahami bahwa dalam parenting beberapa anak bungsu memiliki kebiasaan yang berbeda dari yang disebutkan di atas.
Ini tergantung pada kebiasaan yang dibawa oleh anak sejak di kandungan dan bagaimana orang tua memperlakukannya.
Sebenarnya kebiasaan seperti berkompetisi sulung dan bungsu merupakan masalah alami, mungkin sebagai ego defense mechanism (EDM) atau mekanisme mempertahankan ego/diri.
Rasa bersaing dan keinginan untuk mempertahankan diri ini akhirnya menyebabkan kebiasaan ingin sesuatu yang dimiliki oleh sulung.
Kemudian apa dampak ketika pola seperti ini lestari dan bagaimana menghadapinya sebagai orang tua.
Dampanya ialah rekaman sikap yang dipahami oleh si bungsu akan menyebabkan pembiasaan ketidakpuasan atas hal yang sudah ia miliki, serta kecenderungan untuk selalu memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain yang pada saat itu bukan pilihannya.
Selanjutnya anak sulung atau sang kakak terpatri pembiasaan untuk mengalah hanya karena usia atau mengalah sebelum berupaya.
Pembiasaan ini menurunkan kekuatan leadership sang kakak di masa akan datang.
Sehingga orang tua harus paham bahwa kebiasaan yang tertanam pada masa anak-anak seringkali membawa pengaruh hingga dewasa karena ingatan tersebut cenderung tersembunyi di dalam pikiran bawah sadar, mempengaruhi pola pikir mereka di kemudian hari.
Adapun cara menghadapi masalah seperti ini ialah:
1. Komunikasi Terbuka