GENMUSLIM.id – Akibat buruk dari orang tua merasa sudah makan berbagai macam garam, terkadang seringkali mematahkan keinginan seorang anak seperti halnya cita-cita.
Anak seringkali juga menjadi ajang ambisi orang tua yang ingin meneruskan cita-cita mereka sebagai polisi, pegawai negeri sipil dan masih banyak lagi.
Ambisi-ambisi orang tua tersebutlah yang seringkali tidak memberi ruang untuk seorang anak mengutarakan ide-ide, akhirnya membunuh cita-cita dan impiannya.
Berbagai akibat buruk yang menyertai anak yang dibunuh cita-citanya adalah:
- Kehilangan motivasi
Tanpa cita-cita, anak mungkin kehilangan motivasi untuk belajar, berkembang, dan mencapai potensinya. Mereka mungkin merasa kehilangan arah dalam hidup mereka.
- Rasa rendah diri
Membunuh cita-cita anak dapat menyebabkan rendah diri dan merasa tidak berarti. Anak mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencapai apa pun.
Anak dengan rendah diri mungkin enggan untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko, yang dapat mengakibatkan kehilangan peluang dalam kehidupan.
- Stres dan depresi
Ketidak mampuan untuk mencapai cita-cita atau ketidak pastian tentang masa depan mereka dapat menyebabkan stres dan depresi pada anak.
Depresi adalah faktor risiko utama untuk bunuh diri. Anak yang mengalami depresi memiliki risiko lebih tinggi untuk berpikir tentang bunuh diri dan melakukan percobaan bunuh diri.
- Potensi terbuang
Setiap anak memiliki potensi unik, dan cita-cita membantu mereka mengembangkan potensi ini. Ketika cita-cita dihancurkan, potensi ini dapat terbuang sia-sia.
Jika seorang anak tidak dapat mengembangkan atau menggunakan potensinya, mereka mungkin mengalami penurunan rasa percaya diri dan harga diri.
Lebih parahnya potensi terbuang dapat menyebabkan rasa ketidak puasan dan frustrasi dalam hidup, yang mungkin berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan mental seorang anak.