Solusi: Untuk mengatasi tuntutan harian yang tinggi, seorang ibu dapat merencanakan jadwal dengan baik, memprioritaskan tugas-tugas, dan juga berbicara terbuka dengan anggota keluarga untuk berbagi tanggung jawab.
- Tantangan Emosional
Selain tuntutan fisik, seorang ibu juga menghadapi tantangan emosional yang signifikan.
Mungkin saja dalam proses parenting ia merasa khawatir tentang perkembangan anak-anaknya, merasa bersalah jika merasa perlu bekerja, atau merasa tidak dihargai dalam peran ibu.
Tantangan-tantangan emosional ini dapat menyebabkan stres jangka panjang.
Solusi: Penting bagi seorang ibu untuk mencari dukungan emosional dari pasangan, teman-teman, atau bahkan seorang konselor jika perlu.
Berbicara tentang perasaan dan mencari cara untuk mengelolanya dengan sehat dapat membantu mengurangi stres.
- Perasaan Isolasi
Sebagai seorang ibu, perasaan isolasi juga dapat menjadi faktor pemicu stres.
Terkadang, para ibu merasa terputus dari dunia luar dan merindukan interaksi sosial yang bermanfaat. Perasaan ini bisa meningkatkan tingkat stres secara signifikan.
Solusi: Penting untuk menjaga koneksi sosial dengan teman-teman dan keluarga.
Baca Juga: Ibu Pusing Anak Sering Bertengkar dengan Saudaranya? Ikuti 4 Tips Ini agar Kakak Adik Selalu Akur!
Ikut dalam kelompok pendukung orang tua, atau bahkan sederhananya, mencari waktu untuk berkumpul dengan teman-teman secara teratur, dapat membantu meredakan perasaan isolasi.
- Standar Sosial dan Tekanan
Masyarakat sering kali memiliki ekspektasi dan standar tertentu terkait menjadi seorang ibu.
Perasaan harus sempurna dan terus-menerus melakukan segala sesuatu dengan benar bisa sangat membebani seorang ibu dan menyebabkan stres.
Solusi: Seorang ibu perlu mengingat bahwa tidak ada yang sempurna, dan tidak mungkin untuk memenuhi semua ekspektasi masyarakat.
Menerima diri sendiri dan menghargai usaha yang telah dilakukan adalah kunci untuk mengatasi tekanan ini.