Viral Film Oppenheimer, 'Bapak Bom Atom' Justru Meninggal Karena Jadi Perokok Berat. Yuk, Cek Faktanya!

Photo Author
- Rabu, 26 Juli 2023 | 13:18 WIB
Sosok Oppenheimer yang meninggal karena jadi perokok berat (GENMUSLIM.id/dok: Freepik)
Sosok Oppenheimer yang meninggal karena jadi perokok berat (GENMUSLIM.id/dok: Freepik)
GENMUSLIM.id- Film Oppenheimer (2023) yang disutradarai Christopher Nolan, sukses di pasaran dengan mengangkat kisah Julius Robert Oppenheimer, ilmuwan nuklir penemu bom atom yang karyanya merenggut banyak nyawa dalam Perang Dunia II.
 
Terlepas dari kontroversinya ilmuwan yang dijuluki sebagai 'Bapak Bom Atom'  tersebut  meninggal pada tanggal 18 Februari 1967 di usia 62 tahun, akibat kebiasaan merokok yang dijalaninya selama bertahun-tahun.
 
Laman Dexerto menuliskan, Oppenheimer dikatakan telah menjadi perokok berat sejak masa mudanya, sebuah kebiasaan yang menyebabkan serangan tuberkulosis dan kemungkinan besar memicu diagnosis kanker tenggorokan.
 
 
Rokok diketahui memancarkan zat karsinogen yang menyebabkan penyakit kanker tenggorokan.
 
Aktor Cillian Murphy yang memerankan sosok Oppenheimer tersebut mengatakan rokok dan pipa telah membunuh karakternya dalam Oppenheimer. 
 
“Saya sudah merokok banyak rokok palsu dan karakter selanjutnya juga, rokok tidak baik untuk dirimu,” kata Murphy, dikutip Genmuslim dari NME, pada Kamis, 26 Juli 2023.
 
Merokok meningkatkan risiko terjadinya kanker pada seseorang, termasuk kanker tenggorokan seperti yang dialami Oppenheimer hingga jadi dalang kematiannya.
 
Tak hanya kanker tenggorokan, merokok ternyata juga menjadi pemicu utama penyakit jantung dan kardiovaskular.
 
 
Penelitian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya penyakit jantung koroner.
 
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
 
Mantan Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin, pernah mengatakan peningkatan prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) disebabkan pola hidup dan perilaku masyarakat seperti merokok, minum alkohol, makan makanan berlemak, kurang konsumsi buah dan sayur, stres, dan aktivitas fisik rendah. 
 
PJK atau Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas tertinggi pada kelompok penyakit tidak menular baik di dunia maupun di Indonesia. 
 
 
Salah satu faktor perilaku tidak sehat yang sering dikaitkan dengan kejadian penyakit jantung koroner adalah kebiasaan merokok dan gaya hidup yang tidak sehat.
 
Di sisi lain, penggunaan tembakau adalah salah satu penyebab utama dari kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia. 
 
Tembakau sebagai bahan utama dari rokok dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan termasuk penyakit jantung dan kardiovaskular dan banyak penyakit berbahaya lainnya. 
 
"Merokok juga dapat merusak lingkungan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim, menghabiskan sumber daya, dan merusak ekosistem”, ujar Esti beberapa waktu lalu.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X