GENMUSLIM.id – Pembahasan UKT yang terlampau tinggi di beberapa PTN (Perguruan Tinggi Negeri) masih terus menjadi pembahasan.
Dampak dari UKT yang tinggi ini menyebabkan seorang calon mahasiswi Universitas UNRI jalur prestasi memilih untuk tidak jadi mengambil kuliah karena tidak sanggup membayar.
Berbagai demo oleh para mahasiswa juga sudah mulai digerakkan demi membuat UKT turun menuju angka normal kembali.
Namun yang didapatkan justru kalimat dari pemerintah Indonesia yang mengatakan bahwa mendapatkan perguruan tinggi bukanlah suatu hal yang wajib.
Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim, justru membuat pernyataan bahwa UKT yang tinggi hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru, sedangkan mahasiswa lama tidak terpengaruh dengan kebijakan baru ini.
Namun, apapun yang disampaikan oleh pemerintah, bukanlah sebuah solusi bagi rakyatnya. Sehingga kepanikan dan keresahan di masyarakat masih terasa.
Baca Juga: Mencetak Sejarah Baru, Arab Saudi Menggelar Fashion Show Pakaian Renang Untuk Pertama Kalinya
Disaat kondisi seperti ini, Universitas Muhammadiyah Maumure memiliki kebijakan terkait UKT yang berbeda dari yang lain.
Salah satu langkah konkretnya dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Maumure sejak 2018 ketika nama mereka masih IKIP Muhammadiyah Maumure.
Langkah pertama yang pihak kampus ambil adalah dengan memberikan skema pembayaran yang dapat dibayarkan sebanyak tiga kali dalam satu semester.
Ketika awal kuliah, sebelum UTS dan sebelum UAS.
Baca Juga: Paksu Jangan Diskip! Mau Tau Seperti Apa Sifat dari Istri yang Sholihah? Ini Dia Ciri-cirinya
Hal ini didasarkan pada cerita seorang mahasiswa yang mengatakan bahwa dia tidak bisa membayarkan uang kuliah karena kekurangan uang tunai.
Tapi mahasiswa itu mengatakan keluarganya memiliki banyak hasil panen yang belum terjual berupa pisang dan kelapa.