Mengetahui hal ini, Rektor UM Maumure kemudian mendiskusikan hal tersebut dengan beberapa orang pengambil kebijakan lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik.
“Kebetulan rumah dia cukup jauh hampir 35 kilometer dari kampus. Dia datang dengan truk membawa pisang dan kelapa.” Kata Rektor Muhammadiyah.
Rektor kemudian membagikan kepada timnya untuk membantu menjualkan hasil bumi tersebut kepada sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Maumure lainnya.
Dengan cara ini kampus justru bisa membantu menjualkan hasil bumi tersebut dengan baik dan uang yang dihasilkan bisa dipakai untuk bayar kuliah.
Kebijakan ini akhirnya berlanjut hingga sekarang, mahasiswa yang memiliki kesulitan dari segi dana dan ekonomi.
Kampus membolehkan mahasiswa untuk membayar dengan hasil bumi mereka seperti singkong dan lainnya. ***
