Dalam banyak masyarakat tradisional di Indonesia, adat dan tradisi memiliki peran penting dalam mengajarkan sopan santun dan unggah-ungguh.
Anak-anak diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua, mematuhi aturan adat, dan menjalani ritual tradisional yang mengajarkan banyak nilai moral.
Orang tua zaman dulu sering menggunakan cerita rakyat dan dongeng sebagai media pendidikan karakter.
Melalui kisah-kisah ini, anak-anak diajarkan tentang konsekuensi dari perilaku baik dan buruk serta pentingnya menghormati orang lain.
Melibatkan Anak dalam Kegiatan Sehari-hari
Dalam masyarakat tradisional, anak-anak sering dilibatkan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari bekerja di ladang, memasak, hingga mengurus adik-adik mereka.
Melalui kegiatan ini, mereka belajar tentang tanggung jawab, kerja keras, dan pentingnya bekerja sama.
Parenting tradisional juga menekankan pendidikan yang holistik, di mana pendidikan karakter dianggap sama pentingnya dengan keterampilan dan pengetahuan.
Baca Juga: Parenting yang Keliru : Toxic Parents dan Akibatnya pada Anak
Orang tua zaman dulu percaya bahwa anak yang memiliki sopan santun dan unggah-ungguh yang baik akan lebih sukses dalam hidup.
Memberikan Teguran dan Nasihat
Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua zaman dulu cenderung memberikan teguran dengan cara yang lembut namun tegas.
Mereka percaya pada pentingnya komunikasi dua arah, di mana anak diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan mendengarkan nasihat dari orang tua.
Menghargai Proses dan Perjalanan