GENMUSLIM.id — Di Nusantara, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW umumnya digelar dengan suatu perayaan yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Salah satunya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ada acara bernama Grebeg Maulud yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tepatnya pada 12 Rabiul Awal.
Grebeg Maulud merupakan salah satu acara perayaan unggulan Keraton Yogyakarta yang melibatkan hampir seluruh lapisan masyarakat.
Tak hanya di Yogyakarta, ternyata acara Grebeg Maulud juga digelar di Keraton Surakarta dengan tujuan yang sama yaitu peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Anda Pecinta Shalawat, Inilah 4 Kitab Maulid Nabi SAW yang Sering Dibaca dan Populer di Indonesia
Apa sih itu acara Grebeg Maulud dan bagaimana pelaksanaannya?Nah, itulah yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Dilansir Genmuslim dari postingan akun instagram @warihtyass, Grebeg Maulud merupakan tradisi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam biasa menyebut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini dengan istilah Maulid Nabi dan diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Grebeg sendiri mempunyai arti ramai atau riuh yang kemudian diperluas maknanya menjadi keramaian atau perayaan. Sedangkan maulud diambil dari kata Maulid yang disesuaikan dengan dialek daerah.
Grebeg Maulud dipelopori pertama kali oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15 dengan menggelar pengajian akbar di halaman Masjid Demak.
Tak hanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, acara grebeg biasanya juga digelar pada hari-hari besar Islam lainnya seperti peringatan tahun baru Hijriyah dan lain sebagainya.
Upacara grebeg diawali dengan parade prajurit keraton yang berpakaian lengkap ditambah senjata khusus dan ada pula yang membawa alat musik.
Setelah itu, para prajurit keluar dan disusul oleh prajurit yang menunggangi kuda dan yang terakhir rombongan gunungan.