GENMUSLIM.id – Menag Nasaruddin Umar menyatakan rasa bangganya bahwa pondok pesantren dan kyai banyak berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
Dikutip GENMUSLIM dari Kemenag RI pada Kamis, 30 Januari 2025, pondok pesantren melahirkan tokoh yang dikenal secara nasional dan internasional.
“Banyak Pondok Pesantren, temasuk Pondok Pesantren ini telah banyak melahirkan alumni. Mereka ada yang bereputasi nasional hingga internasional. Karena itu kita mohon betul semoga pondok pesantren ini terus berkembang,” kata Menag Nasaruddin Umar saat mememberikan sambutan pada Istighasah, Tablig Akbar, dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Putra/Putri, Pondok Pesantren Mardhotillah di Jakarta.
Baca Juga: Ujian Nasional Pendidikan Diniyah Formal Untuk Pesantren Digelar 28 Januari 2025, Gunakan Sistem CBT
Acara ini berlangsung di PonPes Mardhotillah jalan Telaga I, RT.13/RW.9, Kalisari, Kecamatan Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Hadir dalam acara ini adalah Direktur Pondok Pesanten Basnang Said serta Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan dan Layanan Keagamaan, Pengawasan dan Kerjasama Luar Negeri, Gugun Gumilar.
“Insya Allah hari ini kita akan melakukan peletakan batu pertama asrama Putra/Putri. Peletakan batu ini berarti peletakan tiang pancang langit. Yang dilakukan Pondok Pesantren adalah meletakkan kalimat syahadat itu,” sambungnya.
Perayaan Isra Miraj
Menag Nasarrudin Umar menyampaikan pesan mengenai penyucian diri dalam kegiatan Pondok Pesantren Mardhotillah.
“Di dalam kitab-kitab kuning dikenal dua macam pensucian (Tasbih). Pertama, Pensucian Allah terhadap segala hal yang di dalam pikiran dan perasaan manusia,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Baca Juga: KEREN! Santri Pesantren Darunnajah Unjuk Gigi dalam Lomba GAGAK di Bogor, Apa Saja Kegiatannya?
Ia menekankan untuk umat muslim untuk menghindari pikiran saling negatif dalam diri sendiri. Misalnya: ada tetangga tidak pernah tapi kaya. Sementara tetangga yang lain, melakukan sholat, tahajud, dzikir tidak putus tapi pendapatan seret.
“Ketika Allah Swt menyuruh untuk bertasbih, bukan hanya membaca tasbih, namun perintah sesungguhnya adalah membersihkan pikiran, jiwa kita terhadap segala sesuatu hal. Kalau orang kecewa, sebetulnya dia protes kepada Allah Swt. Setiap manusia pasti pernah kecewa, tapi jangan sampai melampaui batas,” pesannya.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa seseorang akan mengetahui hikmah di balik kekecewaan dan musibah, ketika bisa mensyukuri musibah yang terjadi. Oleh karena itu, setiap orang harus banyak membaca dan memaknai ayat-ayat Allah. Musibah itu adalah mencuci dosa di masa lalu.