GENMUSLIM.id – Perubahan besar dalam sistem pendidikan Indonesia kembali menjadi perhatian utama masyarakat, khususnya terkait dengan revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Setelah peralihan kepemimpinan pada 2025, pemerintah bersama DPR-MPR memutuskan untuk merevisi Sisdiknas sebagai proleknas prioritas.
Merevisi Sisdiknas ini menjadi isu penting yang harus dikawal bersama, mengingat dampaknya yang luas bagi seluruh sektor pendidikan di Indonesia, mulai dari sekolah hingga masyarakat umum.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Pendidikan Karakter Utuh, Selasa, 29 Januari 2025, berbeda dengan era Menteri Pendidikan sebelumnya, Nadiem Makarim, yang mengusulkan perubahan mendalam dalam Sisdiknas, revisi yang sekarang tengah digagas justru mengarah pada integrasi tiga undang-undang penting yang terkait dengan pendidikan tinggi, guru dan dosen, serta otonomi daerah.
Pada tahun 2025, meski ada pergantian kepemimpinan, proses revisi Undang-Undang Sisdiknas tidaklah berlangsung mulus.
Beberapa gagasan yang pernah diusulkan oleh tim Nadiem Makarim pada masa lalu, yang dianggap kurang melibatkan publik, akhirnya ditangguhkan.
Aliansi penyelenggara pendidikan Indonesia, bersama berbagai elemen masyarakat sipil, berperan aktif dalam mengawal agar revisi tersebut dapat mencerminkan aspirasi masyarakat, terutama dalam mengatasi tumpang tindih regulasi yang ada.
Sistem pendidikan yang lebih inklusif dan terarah menjadi harapan besar, terlebih dengan adanya rencana pembangunan jangka panjang yang menargetkan Indonesia pada 2045.
Peta jalan yang dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi dasar utama untuk revisi Undang-Undang Sisdiknas yang kini sedang dibahas.
Baca Juga: PBNU Melakukan Pertemuan Konsesi Tambang Bersama Jokowi Saat Rakyat Tolak RUU Pilkada, Negara Aman?
Namun, meskipun undang-undang ini telah disahkan sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka panjang, masyarakat tetap harus memastikan bahwa revisi ini tidak hanya menjadi formalitas.
Proses partisipasi publik sangat penting agar hasilnya dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan nasional.
Masyarakat juga diminta untuk lebih aktif dalam memberikan masukan dan kritik terkait revisi ini, agar sistem pendidikan Indonesia bisa benar-benar siap menghadapi tantangan masa depan.