GENMUSLIM.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memilih untuk ikut serta dalam pengelolaan tambang ormas di IKN.
Dikutip GENMUSLIM dari NU Online pada Sabtu, 24 Agustus 2024, KH Yahya Cholil Staquf atau kerap disapa Gus Yahya, mengatakan alasan mendasar NU menerima konsesi tambang.
Gus Yahya menilai tambang digunakan sebagai kebutuhan operasional organisasi karena penggalangan donasi dan koin NU tidak menjadi kekuatan jangka panjang.
Baca Juga: PBNU Sesalkan 5 Tokoh Muda NU yang Bertemu dengan Presiden Israel: Mereka Tak Paham Geopolitik
Tambang memiliki manfaat dalam mengantisiasi langkah Bank Dunia yang menolak pemberian pinjaman bagi proyek terkait energi fosil dan menekan negara miskin untuk pengadaan energi terbarukan.
“PBNU tegas bahwa tambang yang dimaksud pemerintah adalah solusi menyeluruh bukan dalam rangka kooptasi,” ujar Gus Yahya.
Diskusi ini dilakukan secara daring yang dipimpin oleh Ahmad Shiddiq, pengurus BPJI PBNU pada Jumat, 14 Juni 2024.
Gus Yahya mengatakan bahwa dirinya bertemu Presiden RI Jokowi untuk membicarkan konsesi tambang dan Investasi pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Pertemuan PBNU & Jokowi
Pertemuan antara PBNU dan Jokowi di tengah situasi politik yang memamas yaitu revisi UU Pilkada.
Warganet tidak segan memberikan komentar pedas mengenai pertemuan itu, dikutip GENMUSLIM dari Instagram Unexplnd pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Percayalah mereka hanya memikirkan perut mereka dengan dalih ummat...”
“Sementara rakyat memperjuangkan konstitusi, mereka sibuk pembagian tambang.”