Baca Juga: Perlukah Libur Sekolah Selama Ramadhan? Ini Pandangan MUI dan Solusinya, Simak Hanya di Sini
3. Keseimbangan Fisik dan Mental
Menjalankan ibadah puasa sambil belajar di sekolah seringkali menjadi tantangan bagi siswa.
Kondisi fisik yang menurun akibat menahan lapar dan haus sepanjang hari dapat memengaruhi konsentrasi belajar.
Libur penuh selama Ramadhan dapat membantu siswa untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental mereka.
Wacana libur Ramadhan ini juga sejalan dengan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas pemerintah.
Program ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan baik pada anak-anak sejak usia dini, seperti disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab.
Momentum libur sekolah selama Ramadhan 2025 dapat dimanfaatkan untuk menerapkan kebiasaan ini di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Contohnya, kebiasaan bangun pagi dan ibadah bersama dapat menjadi bagian dari aktivitas harian yang dicatat dalam jurnal kebiasaan.
Baca Juga: Perlukah Libur Sekolah Selama Ramadhan? Ini Pandangan MUI dan Solusinya, Simak Hanya di Sini
Selain itu, kegiatan seperti berbagi dengan sesama melalui sedekah atau membantu orang tua di rumah juga mendukung nilai-nilai utama dalam program ini.
Dengan demikian, libur Ramadhan tidak hanya menjadi waktu istirahat, tetapi juga momen untuk memperkuat karakter positif anak-anak.
Namun, ada beberapa kekhawatiran terkait wacana ini, salah satunya adalah dampak terhadap kalender akademik.
Jika Ramadhan berlangsung selama satu bulan penuh dan sekolah diliburkan, maka akan ada kebutuhan untuk menyesuaikan jadwal ujian, libur semester, dan kegiatan belajar mengajar lainnya.
Selain itu, beberapa pihak juga khawatir bahwa siswa akan kehilangan momentum belajar jika libur terlalu lama.