GENMUSLIM.id - Setiap datangnya bulan Ramadhan, berbagai kebijakan pendidikan kerap menjadi sorotan, termasuk wacana libur sekolah.
Baru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengusulkan pendekatan yang berbeda, menjadikan Ramadhan sebagai momen penguatan pendidikan karakter berbasis agama tanpa sepenuhnya meliburkan kegiatan belajar.
Wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan kembali mengemuka, namun tidak semua pihak setuju dengan kebijakan tersebut.
Dilansir GENMUSLIM dari MUI pada hari tanggal Jumat 10 Januari 2025, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menyatakan bahwa libur penuh di bulan Ramadhan kurang tepat diterapkan, terutama di sekolah umum di perkotaan.
Menurutnya, sekolah umum terkhususnya di wilayah perkotaan tidak tepat jika selama bulan Ramadhan malah libur sepenuhnya.
Sebaliknya, harusnya momen ini dapat digunakan untuk memperkuat pendidikan karakter berbasis agama.
Selain itu, Kiai Cholil menyoroti tingginya angka buta huruf Alquran di Indonesia. Ia menyarankan agar sekolah memanfaatkan bulan suci ini untuk menjalankan program “Berantas Buta Alquran” (BBQ).
“Ini adalah waktu yang tepat untuk membekali siswa dengan kemampuan membaca Alquran, sekaligus meningkatkan kualitas spiritual mereka,” tambahnya.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mengimplementasikan ajaran agama dalam pendidikan.
Salah satu caranya adalah dengan menambahkan program pesantren Ramadhan atau kegiatan keagamaan di sekolah.
Dengan begitu, siswa dapat belajar nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Perdana! Menag Yaqut Cholil Qoumas Pimpin Doa Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Memorial Park IKN
Waktu Belajar Lebih Pendek, Fokus pada Pendidikan Agama
