Begini Peran Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) sebagai Pelopor Keilmuan di Desa Pancor

Photo Author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 10:14 WIB
Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Facebook Ma Hamzanwadi Nwdi Pancor)
Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Facebook Ma Hamzanwadi Nwdi Pancor)

GENMUSLIM.id - Pernahkan anda mendengar julukan pulau seribu masjid? Jika pernah, kenapa pulau tersebut dijuluki sebagai pulau seribu masjid? Mari simak penjelasannya.

Pulau Lombok dikenal sebagai pulau seribu masjid. Pulau ini terletak di Indonesia bagian timur atau provinsi nusa tenggara barat (NTB)

Sekilas pembahasan alasan kenapa Lombok dijuluki sebagai pulau seribu masjid, tentu sudah terjawab jika anda mengunjungi pulau itu secara langsung.

Hampir di pinggir jalan yang ada di pulau tersebut terdapat banyak bangunan masjid.

Tercatat masjid yang ada di Lombok lebih dari seribu masjid yang terletak di kota maupun yang ada di desa, Lombok.

Baca Juga: Ribuan Santri Gelar Aksi di Depan Polda DIY Atas Kasus Penusukan Dua Santri Pesantren, Begini Tuntutan Para Pendemo

Selain terkenal dengan julukan seribu masjid. Dalam segi ilmu agama Lombok tidak kalah dengan pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Banyak berdirinya pondok-pondok pesantren sebagai cikal bakal ilmu agama di pulau tersebut.

Misalnya, pondok pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang ada di desa Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pondok pesantren ini dikenal sebagai cikal bakal munculnya pondok pesantren di desa Pancor, mungkin bisa dikatakan yang ada di Lombok Timur.

Tahun 1937, Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid biasanya dipanggil sebagai bapak maulanasyeikh mendirikan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah yang khusus menerima laki-laki.

Keresahannya terhadap keilmuan di pulau Lombok menggetarkan hatinya untuk mendirikan wadah keilmuan.

Baca Juga: Beginilah Seharusnya Cara Orang Tua Memilih Pesantren Yang Tepat Untuk Anak Di Era Modern Menurut Buya Yahya

Dibalik perjuangannya dalam mendirikan wadah keilmuan tersebut tidak bisa dikatakan mudah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Liputan Khusus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X