Baca Juga: Peran Penting Isim dalam Menguasai Bahasa Arab: Mengenal Pembagian dan Fungsinya dalam Tata Bahasa
- “Kaana al-mudarris hadiran” (كان المدرس حاضرًا) – "Guru itu hadir."
- “Asbaha al-syajaratu nadhiran” (أصبح الشجرة ناضرًا) – "Pohon itu menjadi hijau segar."
Perubahan yang terjadi pada ‘khabar’ ini menggambarkan bagaimana ‘Kaana wa Akhawatuha’ mengubah makna kalimat nominal.
Menguasai ‘Kaana wa Akhawatuha’ sangat penting dalam belajar Bahasa Arab karena ini merupakan fondasi bagi pemahaman perubahan makna yang terjadi dalam kalimat nominal.
Mahasiswa atau pelajar Bahasa Arab perlu memahami bahwa penggunaan ‘Kaana’ dan saudara-saudaranya tidak hanya memberikan keterangan waktu, tetapi juga menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu dengan lebih jelas.
Dengan memahami peran ‘Kaana wa Akhawatuha’, pembelajar dapat membentuk kalimat yang lebih variatif, dinamis, dan sesuai dengan konteks percakapan sehari-hari maupun penulisan teks resmi.***