GENMUSLIM.id — Dewasa ini, tidak jarang kita melihat fenomena-fenomena orang tua yang memberikan hukuman kepada anak dengan menggunakan kekerasan.
Kejadian memberi hukuman dengan kekerasan kepada anak tersebut dapat dilihat di televisi, sosial media bahkan di lingkungan sekitar tempat tinggal kita.
Anak tidak mau menurut perintah, orang tua dengan ringannya mencubit, memukul, bahkan menggunakan benda-benda seperti sapu, ikat pinggang untuk menyabet sang anak karena emosinya.
Padahal penting untuk diketahui, dalam ilmu parenting perilaku orang tua yang memberikan hukuman kepada anak menggunakan kekerasan sangat tidak diperbolehkan.
Baca Juga: Perkembangan Kemampuan Bahasa pada Anak, Ini Tahapan yang Orang Tua Perlu Tahu!
Jika saja mau belajar lebih lagi seputar pengetahuan parenting, hal demikian tidak diperbolehkan bahkan dilarang karena dampak yang ditimbulkan setelahnya tidak main-main.
Hukuman memang diperlukan. Jadi boleh-boleh saja orang tua menghukum anaknya jika dia bersalah.
Tetapi ingat, dalam menyikapi kenakalan anak-anak, jangan sampai orang tua kebablasan menghukum mereka walaupun mereka bersalah.
Jangan sekali-kali memberi hukuman kepada anak dengan kekerasan. Anak juga makhluk hidup yang bisa merasakan. Ia bisa merasa sakit jika bagian tubuhnya memar atau lecet.
Hal yang harus diperhatikan orang tua saat menghukum anaknya adalah jangan sampai hukuman itu membawa dampak negatif.
Hukuman fisik tidak menjamin menimbulkan efek jera bagi si anak yang berperilaku buruk. Jadi sebaiknya harus efektif dalam memberikan hukuman kepada anak dan jangan terlalu sering memberikan hukuman kepadanya.
Arnold Bush, seorang psikolog dari Kanada menjelaskan bahwa memberikan hukuman yang terlalu sering akan berdampak tidak baik bagi si anak.
Justru anak tidak belajar apapun dari hukuman itu. Bahkan yang terjadi adalah anak merasa tidak berdaya. Lebih ekstremnya lagi, ia merasa tidak bersalah sama sekali.
Baca Juga: Terlalu Banyak Menggunakan Kata 'Jangan' Ternyata Dapat Berdampak Buruk Bagi Anak, Lho Kok Bisa Sih?