Terlalu Banyak Menggunakan Kata 'Jangan' Ternyata Dapat Berdampak Buruk Bagi Anak, Lho Kok Bisa Sih?

Photo Author
- Minggu, 3 September 2023 | 09:15 WIB
Materi parenting tentang dampak negatif penggunaan kata 'jangan' bagi anak (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/Bessi)
Materi parenting tentang dampak negatif penggunaan kata 'jangan' bagi anak (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/Bessi)

GENMUSLIM.id — Melarang anak melakukan sesuatu dengan menggunakan kata jangan merupakan salah satu cara orang tua mendidik anaknya.

Perkataan jangan seringkali jadi dihambur-hamburkan oleh orang tua dan juga perkataan sejenis, seperti 'tidak boleh'. Ketika anak melakukan gerakan sedikit saja, kata larangan itu akan segera terdengar.

Dalam ilmu parenting, kata jangan memang dibutuhkan saat anak masih sangat kecil. Seiring berjalannya waktu, maka sebaiknya semakin berkurang.

Saat usia anak semakin bertambah, maka kata itu bisa menjadi tanpa makna bahkan berdampak buruk bagi anak.

Baca Juga: Waspadai Anak yang Sudah Kecanduan Bermain Game: Orang Tua Dapat Mengatasinya dengan Hal-hal Berikut Ini

Dari yang tadinya berfungsi sebagai sarana pendidikan, malah bisa mengganggu perkembangan anak.

Bagi anak-anak sendiri, jika kata itu terus menerus diucapkan, maka mereka menjadi sangat bosan. Kata itu terasa bagai sebuah komando di telinganya.

Akibatnya perasaannya menjadi kesal. Orang tua dianggap hanya mengganggu kesenangan bagi si anak. Bahkan bisa jadi anak tidak mau mendengar atau memperhatikan hal-hal yang penting lagi.

Pikirannya sudah negatif saja; ibunya pasti akan melarang apa yang diinginkannya karena dia merasa segala yang dilakukannya tidak baik atau berbahaya.

Baca Juga: Meski Masih Anak-anak, Jangan Pernah Sekalipun Membiarkan Mereka Berbohong: Ini Dia Ternyata Bahayanya

Sebenarnya kata larangan itu bisa diganti dengan kata “boleh, tetapi…” Kata itu menghindari supaya anak tidak tertekan dengan kemauan orang tua.

Misalnya, anak yang sedang batuk tetapi menginginkan es krim. Tidak serta merta kita mengatakan, “Jangan makan es krim, kamu kan sedang batuk!”

Namun, akan lebih bijaksana kalau orang tua mengatakan, “Kamu boleh makan es krim kok, tetapi kalau batukmu sudah sembuh.”

Kata “jangan” mempunyai konotasi negatif dalam pikiran anak sehingga anak perlu diberikan arahan yang positif. Gantilah kata “jangan” untuk memperingatkan anak dengan kata lain yang sepadan artinya.

Baca Juga: Kontradiktif dalam Pola Asuh Anak, Apakah Hal Demikian Diperbolehkan dalam Parenting? Yuk, Cari Tahu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Merita Dewi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X