GENMUSLIM.id - Kasus dugaan rudapaksa yang menjerat Agus, seorang mahasiswa disabilitas, menarik perhatian publik.
Agus, yang memiliki keterbatasan fisik berupa ketiadaan kedua tangan sejak lahir, kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi di masyarakat. Dalam wawancara yang dilakukan oleh Dick Wahyudi, Agus memberikan klarifikasi atas tuduhan yang dialamatkan padanya.
Agus adalah mahasiswa semester tujuh yang dikenal aktif di lingkungan kampus. Dalam pernyataannya, Agus menjelaskan bahwa dirinya sangat bergantung pada bantuan orang tua untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, makan, dan berpakaian.
Kondisi ini membuatnya merasa tidak masuk akal jika ia dituduh melakukan tindakan kekerasan seksual atau rudapaksa.
Ia mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut sangat menyakitkan, terutama karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti yang dituduhkan.
Dilansir GENMUSLIM dari Youtube Koran Lombok pada Sabtu, 1 Desember 2024 Kronologi kejadian dimulai ketika Agus sedang berada di sekitar kampusnya untuk mencari makan.
Karena merasa lelah berjalan, Agus meminta bantuan kepada beberapa orang untuk diantar kembali ke kampus.
Setelah beberapa kali mencoba, ia akhirnya dibantu oleh seorang mahasiswi yang bersedia mengantarkannya.
Namun, perjalanan yang seharusnya menuju kampus berakhir di sebuah homestay, di mana mahasiswi tersebut mengajak Agus masuk ke dalam kamar.
Menurut pengakuan Agus, mahasiswi tersebutlah yang aktif melakukan tindakan yang kemudian menjadi dasar tuduhan terhadap dirinya.
Setelah kejadian tersebut, Agus mengaku bingung ketika foto-fotonya tersebar di media sosial dengan narasi bahwa ia telah melakukan rudapaksa.