GENMUSLIM.id - Ketika seseorang berobat ke rumah sakit dengan layanan BPJS, tetapi stok obat yang dibutuhkan sedang kosong, hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan siapa yang akan menanggung biaya atau mencari solusi untuk kekosongan obat tersebut.
Dikutip GENMUSLIM dari TikTok @bpjskesehatan_ri pada 2 Februari 2025, masalah seperti ini seharusnya tidak membebani peserta pasien BPJS kesehatan.
Sebab, tanggung jawab penyediaan obat di rumah sakit dengan layanan BPJS melibatkan beberapa pihak.
Diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun fasilitas kesehatan itu sendiri, sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Cara Cek Obat yang Ditanggung BPJS Kesehatan Kartu Indonesia, Simak Infonya
Penyediaan obat menjadi salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, jika peserta pasien BPJS Kesehatan mengalami kendala terkait ketersediaan obat di rumah sakit, penting untuk diketahui bahwa rumah sakit tidak boleh membebankan biaya obat yang kosong kepada pasien atau peserta BPJS.
Dalam situasi ini, ada prosedur yang jelas untuk menangani masalah tersebut.
Peserta BPJS Kesehatan yang mendapati stok obat kosong di rumah sakit dapat langsung melaporkan masalah ini kepada petugas BPJS atau melalui kanal-kanal lainnya yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan.
Salah satu kanal yang sering digunakan adalah BPJS Kesehatan Satu, sebuah aplikasi atau layanan yang memungkinkan peserta untuk melaporkan berbagai masalah terkait pelayanan kesehatan, termasuk masalah obat yang tidak tersedia.
Baca Juga: Deddy Corbuzier: Dokter BPJS Cuma Dibayar Rp1.000 per Pasien, Simak Klarifikasi Akun Resminya!
Setelah menerima laporan, petugas BPJS Kesehatan Satu akan segera berkoordinasi dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bersangkutan untuk mencari solusi terkait ketersediaan obat.
Dalam beberapa kasus, jika obat yang dibutuhkan tidak tersedia di rumah sakit tempat pasien berobat, petugas BPJS Kesehatan bisa mengarahkan peserta untuk mendapatkan obat tersebut di fasilitas kesehatan lain yang memiliki stok lebih lengkap.
Tentu saja, penyediaan obat tidak hanya menjadi tanggung jawab rumah sakit atau fasilitas kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari sistem yang lebih besar.