Gelombang PHK Massal Akibat AI: Banyak Perusahaan Berencana Kurangi Tenaga Kerja di Era Otomatisasi

Photo Author
- Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:04 WIB
Ancaman PHK Massal Membuat Banyak Perusahaan Berencana Kurangi Tenaga Kerja Akibat Penggunaan AI (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @siberkreasi)
Ancaman PHK Massal Membuat Banyak Perusahaan Berencana Kurangi Tenaga Kerja Akibat Penggunaan AI (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @siberkreasi)

GENMUSLIM.id - Menurut laporan dari World Economic Forum (WEF), sebanyak 41% perusahaan di seluruh dunia mengungkapkan rencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka secara signifikan pada periode 2025 hingga 2030.

Tren ini diperkirakan terjadi akibat semakin meluasnya penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai sektor industri.

Pemanfaatan AI yang semakin canggih memungkinkan perusahaan untuk menggantikan sejumlah tugas yang sebelumnya dilakukan manusia dengan sistem otomatisasi.

Langkah ini dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menekan biaya produksi.

Namun, di sisi lain, hal tersebut juga memicu kekhawatiran tentang potensi PHK massal yang akan berdampak pada jutaan pekerja di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Fenomena Banyaknya Perusahaan di Indonesia PHK Gen Z: Alasan di Balik Keputusan dan Dampaknya pada Generasi Muda

Dilansir dari laporan bertajuk 'Future of Jobs Report' pada Jumat 10 Januari 2025, "Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang membentuk kembali pasar tenaga kerja, mendorong peningkatan permintaan untuk profesi terkait teknologi atau peran spesialis sembari melemahkan profesi yang lain seperti desainer grafis," tulis WEF.

Direktur Pelaksana World Economic Forum (WEF), Saadia Zahidi, mengungkapkan bahwa beberapa jenis pekerjaan akan menghadapi dampak terbesar dari gelombang PHK massal dalam beberapa tahun mendatang.

Bidang-bidang pekerjaan seperti petugas pos, sekretaris, dan staf administrasi diprediksi menjadi yang paling rentan karena kemajuan pesat dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta tren transformasi digital lainnya.

Zahidi juga menyoroti peran penting AI generatif (GenAI) dalam merevolusi cara kerja di berbagai sektor industri.

Baca Juga: Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Asal Kabupaten Sambas Diamankan Oleh Pihak Berwajib di Kuching Malaysia, Ada Apa?

Teknologi ini mampu menghasilkan konten orisinal, seperti teks, gambar, hingga video, berdasarkan perintah yang diberikan oleh pengguna.

Dengan kemampuan tersebut, GenAI tidak hanya mengotomatisasi tugas-tugas rutin tetapi juga berpotensi menggantikan fungsi pekerjaan yang sebelumnya memerlukan keterampilan manusia, sehingga memengaruhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai bidang.

"Kehadiran desainer grafis dan sekretaris hukum menjadi salah satu pekerjaan yang paling cepat menurun, dapat menggambarkan peningkatan kapasitas GenAI untuk melakukan pekerjaan berbasis pengetahuan," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: weforum.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X