Demi Haji 1446 H, Kementerian Agama Siap Fokus Tingkatkan Kualitas 4 Sektor! Apa Saja Itu?

Photo Author
- Rabu, 8 Januari 2025 | 10:52 WIB
Kemenag siap untuk tingkatkan layanan haji 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)
Kemenag siap untuk tingkatkan layanan haji 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)

GENMUSLIM.id - Dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama terus berinovasi.

Dirjen PHU, Hilman Latief, menyatakan komitmennya untuk menyelaraskan biaya haji yang terjangkau dengan kualitas layanan prima.

Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama Tim Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H di Senayan, Jakarta, pada 6 Januari 2025.

Baca Juga: Kesepakatan Kemenag dan Komisi VIII DPR: Biaya Haji 2025 Turun, Jemaah Bayar Rata-Rata Rp55,43 Juta

Kuota Jemaah Haji 2025

Dikutip GENMUSLIM dari kemenag.go.id pada Rabu, 8 Januari 2025 Indonesia memperoleh kuota haji sebesar 221.000 orang pada tahun ini.

Kuota ini terdiri atas 201.063 jemaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jemaah haji khusus.

Hilman menegaskan pentingnya memastikan seluruh layanan, mulai dari transportasi hingga konsumsi, sesuai dengan standar internasional dan kebutuhan jemaah.

Transportasi Udara

Kementerian Agama telah menetapkan pedoman penyediaan transportasi udara melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 1197 Tahun 2024.

Seleksi maskapai penerbangan dilakukan dengan mempertimbangkan pengalaman, kinerja ketepatan waktu (on-time performance), dan kapasitas teknis.

Baca Juga: KEMENAG Lakukan Akselerasi Sertifikasi Guru Lewat PPG Daljab, Wamenag: Harus Selesai Dalam 2 Tahun!

Dua maskapai dalam negeri, Garuda Indonesia dan Lion Group, serta satu maskapai luar negeri, Saudia Airlines, terpilih untuk melayani jemaah haji.

Di Arab Saudi, transportasi meliputi bus antar kota perhajian, masyair, dan bus shalawat. Penekanan diberikan pada ketepatan jadwal dan kenyamanan perjalanan jemaah.

Akomodasi di Makkah dan Madinah

Ketersediaan akomodasi yang nyaman menjadi prioritas utama. Di Makkah, hotel yang digunakan tidak boleh berjarak lebih dari 4.500 meter dari Masjidil Haram, dengan akses hanya melalui satu kali rute bus shalawat.

Sementara di Madinah, jarak maksimal hotel dari Masjid Nabawi adalah 1.000 meter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X