GENMUSLIM.id - Kemenag memiliki agenda untuk menyelesaikan sertifikasi guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan sampai 2026, baik guru madrasah maupun guru agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu) di sekolah umum.
Langkah ini diambil Kemenag untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru untuk mendukung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Prabowo-Gibran.
Dikutip GENMUSLIM dari website kemenag.go.id, Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya program ini untuk meningkatkan profesionalisme guru.
"PPG Dalam Jabatan adalah solusi strategis dalam mengatasi kesenjangan sertifikasi guru di lingkungan Kementerian Agama. Dengan pendekatan yang lebih efisien dan terstruktur, kami yakin kualitas pendidikan madrasah dan pendidikan agama di sekolah umum akan semakin meningkat," ujarnya di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Diperkirakan saat ini terdapat 620.716 guru binaan Kementerian Agama yang belum mengikuti PPG.
Rinciannya terdiri dari guru Madrasah sebanyak 484.678, guru PAI di sekolah umum 95.367, guru agama Kristen 29.002, guru agama Katolik 11.115, guru agama Hindu 494, guru agama Buddha 689 dan guru agama Konghucu 176.
Wamenag HM Romo Syafii mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sertifikasi guru dalam dua tahun.
"Penyelesaian sertifikasi guru di bawah Kemenag melalui PPG Dalam Jabatan akan diselesaikan dalam dua tahun. Semua harus selesai. Saya minta setiap Satker yang mengurus masalah ini bekerja dengan cepat, taktis, dan sungguh-sungguh," tegasnya.
Program sertifikasi guru ini merupakan prioritas yang memerlukan upaya serius yang kini tengah menjadi fokus dari Kemenag sendiri.
Baca Juga: Kemenag dan KemenPPA Fokus Kepada Kasus Kekerasan Anak, Ruang Aman dan Nyaman untuk Beraktivitas!
"Sertifikasi guru merupakan program prioritas kemenag,saya harap semua pihak harus sepakat. Anggaran pengadaan laptop perlu dirasionalisasi, seremonial harus kita tekan dulu, saya minta semua pihak mendukung program Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan guru," tegas Romo.
Romo Syafii juga menambahkan bahwa program ini akan menyesuaikan pola PPG Transformasi yang diterapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Kita akan sesuaikan pola PPG Dalam Jabatan dengan tambahan komponen pendampingan untuk memastikan efektivitas proses belajar mengajar melalui Learning Management System (LMS). Ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kapasitas guru madrasah maupun guru agama di sekolah umum," jelasnya.