"Nah, Pokja inilah yang akan berperan penting untuk mensukseskan pembangunan," sambungnya
Baca Juga: Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Islam dalam Syariat? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Lebih lanjut lagi Susari menganggap pembangunan STIAKIN ini bisa memperlancar komunikasi, antara masyarakat, dengan berbagai kepentingan.
"Termasuk yang akan menjembatani berbagai pihak dan kepentingan di masyarakat. Termasuk menyelesaikan hambatan komunikasi yang ada," pungkasnya.
Kemudian dengan proses pembangunan itu, perlu adanya pembentukan Pokja.
Maka atas dasar hasil dari pertemuan berbagai pihak, seperti Kemenag provinsi, Forkompimda, lurah, camat, Kesbangpol, termasuk Ormas keagamaan, dibentuklah Pokja ini.
Tujuannya agar ada wadah untuk mengomunikasikan setiap rancangan-rancangan pembangunan STIAKIN.
"Sehingga diharapkan Pokja dapat menampung berbagai aspirasi," ujar Susari.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bangka Belitung Firmantasi mengungkapkan bahwa pendirian STIAKIN Bangka Belitung didukung pula oleh masyarakat setempat.
"Masyarakat sekitar semuanya welcome. Karena saudara-saudara Tionghoa tidak perlu lagi keluar daerah untuk melanjutkan pendidikan tinggi," kata Firmantasi.
Adanya STIAKIN juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat, seperi para pedagang, pemilik lahan dan rumah kost.
Masyarakat Bangka Belitung khususnya para orang tua memberikan amanah, agar bisa memberikan kesempatan untuk membangun tempat ibadah bagi seluruh agama.
Baca Juga: Supernatural Pop Up' NewJeans di Shibuya Menarik Antrean Panjang Penggemar Sampai ke Luar Toko
