GENMUSLIM.id - Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu kajiannya menjelaskan tentang hukum merayakan Tahun Baru Hijriyah dalam Islam.
Dalam penjelasannya, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak pernah mencontohkan tentang adanya perayaan Tahun Baru Islam.
Kenapa umat Islam merayakan, karena umat Nasrani mempunyai Tahun Baru Masehi, jadi adalah istilah Tahun Baru Islam.
Sedangkan Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan, oleh sebab itu hendaknya umat muslim tidak meniru kebiasaan suatu kaum yang disebut tasyabbuh.
Dikutip Genmuslim.id dari akun Youtube Kajian Ar-Rahman, Jumat, 28 Juni 2024, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jika hal tersebut kembali lagi kepada pendapat para ulama yang berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW.
“Wallahu’alam, saya bukan menyatakan pendapat saya pribadi, tapi kita harus kembali kepada pendapat umumnya ulama, ulama- ulama yang saya pernah belajar, mengatakan jika tidak pernah ada dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan utusan Allah SWT.” Jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Para sahabat Nabi pun belum pernah merayakan tahun baru islam, jika alasan umat muslim merayakan tahun baru islam karena mengikuti umat lain, maka itu adalah keliru.
Ibnu Umar berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka.’” (HR Abu Dawud, Hasan)
Ustadz Khalid Basalamah mengatakan tidak ada esensi dan keharusan untuk merayakan tahun baru hijriyah karena tidak ada hubungannya dengan syariat islam.
Berdakwah hanya sesuai dengan syariat dan memurnikan ajaran islam sesuai al-quran dan hadist Nabi SAW.
Tidak perlu diadakannya acara yang khusus untuk merayakan tahun baru hijriyah, karena akan berkelanjutan untuk tahun- tahun yang akan datang dan dikhawatirkan tidak mencerminkan syariat agama islam.
Seperti halnya Isra Mi’raj, peristiwa tersebut tidak Nabi Muhammad SAW rayakan, jadi Ustadz Khalid Basalamah menekankan penyampaian tersebut hanya untuk kembali pada kemurnian Islam.