Dalam percakapan itu, ada pihak yang membuat narasi bahwa korban mengalami serangan jantung usai olahraga.
'Infonya taruna tersebut sakit serangan jantung sehabis olahraga pagi dan bersih-bersih kampus. Tim dokter bilang tidak ada tanda kekerasan namun masih menunggu hasil visum. Dibikin begini agar orang dan media enggak tahu apa yang sebenarnya terjadi'.
"Dari bukti tangkapan chat ini, kami menjadi curiga kenapa muncul kalimat seperti ini, " jelas Kuasa Hukum Korban.
Sementara pihak kepolisian masih melakukan pra rekonstruksi di STIP, Jakarta Utara.
Pra rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas kasus pemeriksaan kasus tewasnya Taruna tingkat I. ***