2. Pelaku memanggil korban karena mengetahui korban memakai baju olahraga.
3. Korban dengan teman-temannya menuju kamar mandi karena sebuah kesalahan tidak mengikuti kegiatan olahraga.
4. Salah satu pelaku senior menanyakan siapa taruna yang paling kuat diantara korban dan teman-temannya.
5. Si korban menjawab, dirinya yang paling kuat karena merupakan ketua di lingkup junior.
6. Pelaku bernama Tegar memukuli Putu tepat di ulu hati sebanyak 5 kali hingga korban terjatuh dan pingsan.
7. Pelaku panik, menyuruh teman-teman Putu meninggalkan kamar mandi.
8. Pelaku membantu korban dengan menarik lidah namun malah memperparah kondisi korban.
Adapun hasil autopsi menunjukkan adanya luka di ulu hati korban yang menyebabkan pecahnya jaringan paru-paru.
Tak hanya itu, terdapat luka lecet di bagian mulut korban yang sebabkan kematian korban semakin cepat.
Dari hasil autopsi ini, pihak keluarga korban meminta agar pihak kampus STIP Jakarta bertanggung jawab penuh atas kematian Putu.
Demikian itulah kronologis kejadian penganiayaan Taruna STIP oleh Senior kepada junior hingga sebabkan kematian pada korban. ***